1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Jadi korban pembunuhan, jenazah TKW asal Malang masih di Malaysia

TKW asal Malang jadi korban pemerkosaan dan pembunuhan di Malaysia. Hingga saat ini, jenazah korban masih berada di Malaysia.

©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Selasa, 22 November 2016 10:27

Merdeka.com, Malang - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) berinisial KD (42), ditemukan meninggal dunia pada Minggu (6/11) di Petaling Jaya, Selangor, Malaysia. Korban tercatat sebagai warga jalan Keramat RT 15/ RW 03, desa Pakisaji, kecamatan Pakisaji, kabupaten Malang. Hingga saat ini, jenazah KD masih disemayamkan di Hospital Sungai Buloh setelah dilakukan pemeriksaan forensik Kepolisian Diraja Malaysia. KD merupakan janda dengan empat anak yang sudah delapan tahun berkerja di Negeri Jiran. Sejak bekerja, korban sudah dua kali pulang ke Indonesia.

Dilansir dari merdeka.com, korban berangkat ke Malaysia sekitar tahun 2007 dan belakangan diketahui menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. Pemerkosaan terjadi di lorong kedai jalan PJU No.5/12, Dataran Sunwe, kota Damarsya, Petaling Jaya, Selangor Malaysia.

"Diduga terkait kasus perkosaan dan pembunuhan di sebuah kafe di Petaling Jaya Malaysia pada 6 November," ujar Sukardi, Kepala Seksi Penempatan, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang melalui telepon, Senin (21/11).

Sebelum ditemukan meninggal, KD diketahui sempat berkomunikasi dengan keluarga. Komunikasi terakhir, dia menyebut akan segera pulang ke kampung halamannya di Malang. KD meminta dikirimkan sejumlah uang untuk biaya transportasi pulang ke Tanah Air.

Disnaker Kabupaten Malang telah menerima surat dari KBRI di Kuala Lumpur tertanggal 11 November 2016. Surat tersebut meminta pengecekan kebenaran alamat korban di Indonesia, karena statusnya yang tidak dilengkapi dokumen.

"Belum bisa mengorek keterangan lebih lanjut karena keluarga masih berduka," tegasnya.

Kepala P4TKI (Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) Malang, Muhammad Iqbal mengatakan, telah melakukan pengecekan pada keluarganya. Pengecekan tersebut salah satunya untuk kepentingan pemulangan jenazah korban.

"Untuk keperluan rencana pemulangan jenazah, saya ke lapangan menelusuri dan alamat, memang sudah sesuai. Sudah bertemu keluarga dan terus berkoordinasi dengan KBRI," kata Iqbal.

Korban diduga berangkat tidak sesuai dengan prosedur atau ilegal. Karena tidak ditemukan dokumen namanya baik di P4TKI maupun Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan BNP2TKI. Pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi pemulangan jenazah dengan KBRI. Beberapa dokumen sedang dipersiapkan agar segera dipulangkan ke Tanah Air.

"Ada beberapa surat yang sedang diurus. Kalau sudah terpenuhi akan kami bantu proses pemulangannya, kapannya belum ada kepastian," pungkasnya.

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Kriminal
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA