1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Sakit hati cinta ditolak, Bogel habisi nyawa Nadya Bella

Sakit hati cinta ditolak, Bogel habisi nyawa nadya Bella Anggraini usai bermalam-mingguan di sebuah kafe.

© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Sabtu, 03 September 2016 00:11

Merdeka.com, Malang - Teka-teki pembunuhan korban tewas di ladang tebu, Nadya Bella Anggraini akhirnya terungkap. Nadya dibunuh karena menolak Hafidh Misbah Faisal atau Bogel. Kalimat penolakan korban dianggap menyakitkan sehingga membuatnya kalap dan muncul niat menghabisi korban.

"Hubungan tersangka dan korban, cinta bertepuk sebelah tangan. Tersangka marah dan membunuh korban," kata Wakapolres Malang, Kompol Deky Hermansyah, di Kepanjen, Jumat (3/9),seperti dilansir dari merdeka.com.

Kejadian bermula saat korban dijemput pelaku di ujung gang di depan rumahnya, Jalan Bukirsari RT 4/ RW 08 Kelurahan Tulusrejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Keduanya bermalam-mingguan di sebuah kafe di Lowokwaru, yang memang saat itu sedang berlangsung sebuah acara.

Usai menyaksikan even tersebut, korban melanjutkan kencannya di salah satu sudut kafe. Namun pasangan yang tidak memiliki status hubungan itu terlibat pertengkaran. Korban mengucapkan kata-kata kasar yang membuat Bogel marah besar. Saat itu mulai muncul pikiran untuk menghabisi nyawa korban.

Sekitar pukul 24.00 WIB dini hari korban diantarkan pulang, tetapi dengan arah jalan yang berbeda. Pelaku melakukan aksi pembunuhan tepat di lokasi ditemukan mayat, yakni Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kabupaten Malang.

"Korban dicekik, kemudian berontak dan dihempaskan hingga terbentur. Korban kemudian kembali dicekik hingga meninggal dunia," tambah Kasatreskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro. "Korban dicekik, kemudian berontak dan dihempaskan hingga terbentur. Korban kemudian kembali dicekik hingga meninggal dunia," tambah nya.

KTM Nadya Bella
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Barang-barang korban kemudian dibuang di sekitar lokasi dengan arah menyebar. Barang bukti berupa lipstik, cermin, sepatu, dompet, sepatu dan tas ditemukan di sekitar lokasi. Sedangkan helm korban dibuang di lereng persawahan. Namun, pelaku membawa handphone milik korban dan menjualnya di sebuah counter. Lewat handphone tersebut, polisi dapat membekuk pelaku.

"Pemilik counter membenarkan kalau yang menjual handphone tersebut adalah pelaku," tegasnya.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Peristiwa
  2. Mahasiswa
  3. Kriminal
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA