1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Komentar Menteri Enggar soal harga bahan pokok di Kabupaten Malang

Pantau harga bahan pokok di Pasar Kepanjen, Menteri Enggar puji kinerja pemerintah setempat terkait pengendalian harga tanpa merugikan petani.

Menteri Enggar pantau harga di Pasar Kepanjen. ©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Senin, 03 Juli 2017 17:21

Merdeka.com, Malang - Berkunjung ke Kabupaten Malang, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Enggartiasto Lukita, memantau langsung stok dan harga barang di Pasar Kepanjen, Jumat (30/6). Enggar menilai, harga barang pokok di pasar tersebut stabil dan cenderung turun. Ia pun memuji kinerja pemerintah setempat yang dipandang mampu secara intens mengendalikan harga bahan pokok tanpa merugikan petani, peternak, maupun pedagang.

"'Bukan pekerjaan sehari dua hari tetapi sejak awal dan secara khusus Pemkab Malang bersama-sama dengan kami mempersiapkan pasokannya. Begitu ada kekurangan sedikit Pemkab langsung menghubungi kami untuk memasok kembali sehingga dengan demikian tidak ada kekhawatiran mengenai minimnya ketersediaan pangan. Serta peran satgas pangan dari kepolisian yang memantau betul secara intens," singkatnya.

Lebih lanjut, Enggar mengungkapkan bahwa pihaknya melihat turunnya harga beberapa komoditi di Kabupaten Malang. Biasanya, menjelang Lebaran hingga H+7, pedagang memiliki kecenderungan menaikkan harga. Namun, harga di Pasar Kepanjen justru turun dan lebih rendah dibanding harga barang pada H-3. Cabai rawit merah di Pasar Kepanjen, dibanderol harga Rp 20 ribu per kilogram. Cabai merah keriting dibanderol dengan harga Rp 18 ribu per kilogram, daging sapi Rp 110 per kilogram. Selain itu, harga bawang putih bergerak antara Rp 18 - 20 ribu per kilogram, dan bawang merah Rp 25-30 ribu per kilogram.

"Jadi secara keseluruhan harga seluruh bahan pokok terkendali dan tidak ada kekhawatiran apapun," tuturnya.

Khusus Jawa Timur, imbuhnya, memang meminta pemerintah pusat agar tidak memasok daging beku. Pasalnya, Jatim memiliki pasokan daging sapi yang cukup banyak. Mengingat, di semua daerah terdapat dua pilihan pasokan daging, yakni daging beku Rp 80 ribu per kilogram, dan daging segar Rp 105-120 ribu per kilogram. Kendati demikian, Lukito mengakui bahwa tidak ada lonjakan tajam pada harga seperti Lebaran tahun lalu.

Enggar menegaskan akan kembali melakukan kajian terkait harga daging dari peternak, rumah potong hewan, hingga bandar besar. Pihaknya, kata Enggar, akan tetap berikan keuntungan yang wajar dan tidak berlebihan, seperti mekanisme yang dilakukan pada gula dengan harga maksimal Rp 12,5 ribu per kilogram. Selain itu, ia tetap mengajak semua pihak uturt bekerja sama, mulai dari Pemerintah Daerah Kota/Kabupaten, Provinsi, hingga Pemerintah Pusat.

"Jadi kajian ini dilakukan dari hulu hingga hilir, tidak bisa kita hanya tekan hilirnya saja. Sebelumnya, kita kunjungi di Pasar Cihapit Bandung yang punya harga dan segmen tersendiri, setelah itu pasar Dinoyo Kota Malang dan lanjut ke Pasar Kepanjen," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Kabupaten Malang
  2. Ekonomi
  3. Lebaran 2017
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA