Secara fisik, kondisi Hasyim sudah terlihat pulih, kendati suaranya terdengar lemah dan tampak lebih kurus.
Merdeka.com, Malang - Kesehatan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), KH Hasyim Muzadi, sudah mulai membaik sepulang perawatan dari rumah sakit. Namun mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) itu masih mengeluhkan kerap sakit pinggang dan sering mimisan.
"Sekarang yang dikeluhkan, cepat lelah dan sakit pinggang," kata Hilman Wadjdi, anak ketiga KH Hasyim Muzadi di Pondok Al-Hikam Jalan Cengger Ayam Kota Malang, Selasa (31/1).
Hilman yang juga pimpinan Pondok Al-Hikam menceritakan, kalau abahnya sudah mulai menjalani aktivitas dakwah. Namun hanya terbatas di lingkungan pondok pesantren.
Selesai memberikan ceramah biasanya langsung beristirahat karena merasa cepat lelah. Waktu memberikan materi ceramah juga lebih pendek, tidak seperti biasanya.
"Jadwal dakwahnya selama setahun ke depan sementara dihentikan. Hanya di dalam pesantren saja," katanya.
Hasyim dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang pada Selasa (17/1) setelah menjalani perawatan selama 11 hari. Namun hingga saat ini kesehatannya belum sepenuhnya pulih.
"Semalam sempat ada tamu sampai malam, tetapi kemudian suhu badan Abah naik. Semalam tidak tidur, panas," katanya.
Terkait aktivitasnya sebagai Wantimpres, Hilman mengungkapkan rencananya ke Jakarta. Rencananya sehari atau dua hari setelah beliau sehat, namun hingga saat ini rencana itu belum dapat dipastikan.
Secara fisik, kondisi Hasyim sudah terlihat pulih, kendati suaranya terdengar lemah dan tampak lebih kurus. Beliau sempat menerima rombongan sejumlah tamu, dan beberapa kali tampak mengusap hidungnya karena berdarah akibat mimisan.
"Akhir-akhir ini memang sering mimisan. Sebelumnya juga pernah mimisan saat perjalanan dari Australia ke Singapura," tegasnya.
Kepada para tamunya Hasyim sempat beberapa kali melepaskan gurauan. Beliau juga sempat meminta didoakan agar segera diberi kesembuhan.
"Wartawan kalau memberi pertanyaan jangan berat-berat," gurau Hasyim sambil memberikan kesempatan pada wartawan.