Sering terdengar cek cok dengan sang istri, Sukamto ditemukan tewas gantung diri di tower.
Merdeka.com, Malang - Penemuan jasad Sukamto (65) dalam kondisi tergantung di Tower Base Transceiver Station (BTS), sebuah operator seluler, gegerkan warga. Kejadian tersebut, spontan membuat warga Jalan Arumba, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang berdatangan ke lokasi.
Ismail (63), penjaga tower sekaligus warga Jalan Arumba adalah orang pertama yang menemukan jasad Sukamto. Kondisi korban saat itu, leher dalam keadaan terikat sebuah tali tampar dan menggantung setinggi sekitar 3 meter. Ismail mengaku melihat mayat tetangganya itu usai memberi makan unggasnya di bawah tower. Sempat pulang ke rumah, dia langsung dikagetkan ketika kembali ke lokasi BTS.
"Saya pulang hanya sebentar, begitu kembali kok ada orang gantung diri," kata Ismail, Rabu (27/7), seperti dilansir melalui merdeka.com.
Saat memberi makan ayamnya, Ismail mengaku tidak melihat siapapun di lokasi tersebut kecuali dirinya. Sebelum pulang, Ismail mencari rumput sesaat untuk ternaknya. Tak lama kemudian kembali ke tower, dan menemukan korban tergantung. Dia kemudian segera memanggil warga sekitar untuk memberikan pertolongan, tetapi sudah terlambat.
Ramlan (57), Ketua RT setempat, mengungkapkan Sumanto merupakan pensiunan karyawan PLN. Pria satu anak itu tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian.
Seorang warga sempat menyaksikan Sukamto terlihat bingung sambil membawa tali. Tetapi tidak satupun yang tahu kalau akan digunakan untuk gantung diri.
"Dia membawa tali di dalam bajunya, dan sempat ditanya warga, diam saja," katanya.
Ramlan menerangkan, belakangan juga mendengar korban sering cek cok dengan istrinya, Lilik. Tetapi karena urusan keluarga, tidak diketahui pastinya.
"Masalah keluarga, tapi tidak tahu pastinya apa," kata Ramlan. Kini jasad Sukamto dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.