Abah Anton menyerahkan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako) kepada 100 lansia terlantar atau tidak potensial di kota Malang.
Merdeka.com, Malang - Para lansia (lanjut usia) harus mendapatkan perhatian dari pemerintah, apalagi dengan kondisinya yang tidak lagi produktif. Pemberian bantuan sosial dinilai sangat positif, apalagi dilakukan saat Ramadan.
"Lansia yang masuk dalam kategori terlantar dan tidak produktif, masih banyak, sehingga bantuan seperti ini sangat dibutuhkan," kata Walikota Malang, Mochammad Anton, di Aula Kantor Camat Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (30/5).
Abah Anton, demikian biasa dipanggil, menyerahkan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako) kepada 100 lansia terlantar atau tidak potensial. Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Sri Wahyuningtyas, Camat Lowokwaru, Imam Badar, dan Lurah se-kecamatan Lowokwaru.
Abah Anton berpesan kepada Dinsos, agar terus memperhatikan para lansia yang tersebar di 5 kecamatan di Kota Malang. Keberadaan mereka sepatutnya mendapatkan perhatian yang porposional dari pemerintah.
"Harapannya Pemkot bisa memperhatikan masyarakat utamanya lansia," tukasnya.
Abah Anton juga berpesan agar para Lurah dalam mendata para lansia dilakukan secara teliti. Pendataan harus terus menerus dilakukan karena selama ini beberapa di antaranya mengaku tidak terdata di Dinsos.
"Harapan saya kegiatan ini bisa dilakukan terus menerus pada tahun selanjutnya. Perhatian kita pada lansia tidak berhenti di sini, terus kita lakukan," pesanya.
Sementara itu, Camat Lowokwaru, Imam Badar, menambahkan, koordinasi Lurah dengan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) selama ini sudah dilakukan dengan baik. Hasil pendataan para lansia di wilayahnya sudah valid.
"PSM ini turun ke lapangan, mereka melaporkan hasil kepada Lurah. Data lansia dari 12 Kelurahan se-kecamatan Lowokwaru kita usulkan ke Dinsos agar diberikan bantuan," kata Imam Badar.