Merdeka.com, Malang - Ratusan anak-anak dari sejumlah panti asuhan mendapatkan motivasi untuk terus berkarya dari Walikota Malang, Mochammad Anton. Optimisme dan semangat berkarya menjadi kunci untuk meraih masa depan, kendati banyak rintangan dan keterbatasan.

"Dahulu Abah Anton juga sama seperti kalian. Karena itu kalian harus optimis dan selalu belajar, sehingga bisa menjadi pemimpin di masa mendatang," kata Abah Anton, saat memberikan sambutan di acara Pemberian Santunan Komunitas Aksara Tumapel di Aula Perpustakaan Kota Malang, Minggu (28/5).

Kata Abah Anton, demikian biasa disapa, untuk meraih kesuksesan sesuai yang diinginkan harus dengan sebuah kerja keras. Caranya dengan tekun belajar dan tidak pantang untuk menyerah, sehingga kesuksesan bisa tercapai.

"Ada yang mau menjadi Walikota di sini, jadi Presiden?" tanya Abah Anton yang disambut antusias oleh anak-anak.

Seperti diketahui, perjalanan hidup Abah Anton terbilang keras sebelum sukses menjadi Walikota Malang. Abah Anton pernah merasakan hidup pas-pasan dan menjadi sopir angkutan umum (Angkot).

Pada kesempatan itu, Abah Anton juga menyampaikan apresiasinya kepada Komunitas Aksara Tumapel yang berinisiatif menggelar acara tersebut. Atas nama Pemerintah dan pribadi, pihaknya memberikan apresiasi se-tinggi-tingginya karena telah memberikan contoh baik dalam mengisi Ramadan.

Pihaknya berharap selama Ramadan, banyak pihak yang peduli dengan kalangan yang kurang beruntung.

"Sehingga sikap saling membantu untuk sesama bisa tumbuh dengan baik," katanya.

Ketua Pelaksana Acara Muhammad Taufik mengatakan, kegiatan santunan anak Yatim Piatu diselenggarakan rutin setiap Ramadan. Tujuannya untuk mengasah kepedulian dan berbagi dengan sesama di bulan suci Ramadan.

"Ini kan bulan mulia. Tujuannya untuk meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan bagi semua anggota Komunitas Aksara Tumapel," kata Taufik.

Secara simbolis Abah Anton juga menyerahkan bantuan kepada anak yatim piatu. Selama acara, anak-anak juga mendengarkan kisah tauladan yang disampaikan oleh Komunitas Gendong. Sekitar 300 Anak-anak terlihat antusias mendengarkan cerita dari seorang pendongeng dengan sebuah boneka.

PILIHAN EDITOR

• Ramadan, harga pangan di Kota Malang alami kenaikan dan bertahan mahal
• Hiburan malam di Malang wajib tutup selama Ramadan
• Abah Anton geram pasar takjil Soekarno Hatta catut logo Pemkot Malang
• KH Ma'ruf Amin dikukuhkan sebagai guru besar UIN Maliki
• Pekan keterampilan dan seni sambut kehadiran Ramadan