1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Siaran TV selama Ramadan masih penuh bully-an

Siaran televisi selama Ramadan masih dipenuhi dengan program-program yang membully serta mengabaikan norma kesusilaan dan kesopanan.

© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Rabu, 29 Juni 2016 11:17

Merdeka.com, Malang - Siaran televisi selama Ramadan masih dipenuhi dengan program-program yang membully serta mengabaikan norma kesusilaan dan kesopanan. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah mengeluarkan tiga surat teguran dan empat surat peringatan.

"Paling banyak program siaran yang berlebihan, membully, kemudian mengabaikan norma-norma kesopanan dan kesusilaan. Seperti mengatakan orang dengan binatang, guyonan over yang berlebihan dan kebablasan," kata Komisioner KPI Pusat, Fajar Arifianto Isnugroho dalam Forum Masyarakat Peduli Penyiaran di Hotel Santika Malang, Selasa (29/6) malam.

Kata Fajar, pihaknya memperlakukan aturan secara ketat. Semua program siaran yang dideteksi adanya potensi pelanggaran, jika tidak dibenahi materinya akan mendapat teguran.

Televisi yang sudah mendapat surat peringatan diantaranya Mari Kita Sahur (TransTV), Pesbukers Ramadan (ANTV), Majelis Sakinah (I News) dan OVJ (Trans7). Sementara tiga surat teguran diberikan kepada satu untuk program TVRI, dua untuk program TransTV.

"Mereka menginstruksikan kepada talent dan produser untuk berhati-hati. Jangan sampai hiburan, tetapi berlebihan membully orang, mengabaikan norma kesusilaan dan kesopanan. Itu kan tidak pantas," katanya.

Program Ramadan masih banyak guyonan yang akhirnya dianggap menhilangkan suasana Ramadan. Pihaknya mempersilakan stasiun TV membuat program guyonan, tetapi tidak berlebihan. Tetap menghibur ada tawa canda, tetapi ada muatan value dan manfaatnya.

"Value dan manfaatnya yang harus disampaikan pada masyarakat. Contoh menyampaikan informasi, tips ringan bagaimana menjaga kebugaran saat puasa. Itu tips sederhana, tetapi menjadi hal yang bermanfaat bagi publik. Itu informasi sederhana sesuai syari dan ada nilai dan manfaatnya," katanya.

Namun angka pelanggaran oleh stasiun TV, trendnya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

"Tingkat pelanggarannya menurun, paling parah tahun 2013. Saat itu kami seperti menegakkan benang basah. Tetapi 2014 mereka berani menegakkan paradigma program Ramadan yang baik juga ditunggu pemirsa," katanya.

Stasiun televisi, katanya, semakin sadar bahwa program Ramadan yang baik juga masih ditunggu pemirsa. Membuat program yang baik juga ada yang menonton. Pandangan program yang baik tidak ada yang menonton sudah bergeser.

"Orang sukanya yang ketawa-ketiwi, guyonan. Padahal selalu, karena banyak juga yang menunggu program-program yang baik. Ada PPT (Para Pencari Tuhan, Hafidz Indonesia ratingnya juga bagus. Program itu dinanti orang," katanya.

Program Mata Najwa, Kick Andy dan program inspiratif yang mengangkat kisah kehidupan manusia semua dinanti orang.

KPI menggelar Forum Masyarakat Peduli Penyiaran berkerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Acara yang dihadiri para praktisi dan pemerhati mengusung tema Sinergi KPI, Media dan Elemen Masyarakat, Menciptakan Siaran Sehat.

Reporter: Darmadi Sasongko

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA