Tembok rumah roboh dihantam air bah, salah satu korban banjir pasuruan mengungsi sementara ke rumah orang tua.
Merdeka.com, Malang - Sebanyak 10 rumah rusak dan 40 warga penghuninya harus mengungsi usai banjir bandang menerjang Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Fauzi (34) dan Nurul Faidah (32) merupakan korban parah dalam kejadian tersebut.
Keduanya untuk sementara mengungsi ke rumah orangtua yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, karena tembok rumah yang masih baru ditinggalinya itu roboh dan nyaris melukai penghuninya.
Seluruh perabotan seisi rumah basah dan beberapa hilang tersapu air. Buku-buku pelajaran milik anaknya basah dan sebagian juga tidak karuan. Keduanya langsung menyelamatkan diri membawa keluar kedua balitanya, begitu tembok di ruang tengah roboh.
"Saat kejadian saya di dalam rumah, saat tembok roboh sempat terkena, tapi tidak sampai terluka parah," kata Fauzi di rumahnya, Jumat (6/1).
Rumah Fauzi berada di seberang sungai yang terpisahkan oleh jalan raya dan beberapa rumah. Posisi rumahnya memang lebih rendah dari jalan raya.
Luapan dari banjir bandang memasuki sebuah celah lorong yang kemudian mendorong temboknya hingga roboh. Air bah melewati rumahnya, sebelum kemudian menuju belakang rumah yang memang arus pembuangan lebih besar ke persawahan.
Sementara itu, Nurul menceritakan kalau saat air masuk ke dalam rumah, dirinya masih berusaha menyelamatkan peralatan dapur. Beberapa barang dari plastik yang mengambang berusaha diselamatkan.
Tetapi tidak disadari kalau tembok ruang tamu dekat kamar mandi ambrol. Saat itu juga dirinya meminta tolong para tetangga.
"Airnya semula masih segini (selutut). Barang rumah tangga dapur saya pinggirkan. Tidak terasa sampai airnya besar," katanya.
Nurul baru sadar kalau almari tempat pakaiannya bisa bergeser sendiri menutupi pintu tengah. Saat itu dirinya mulai sadar kalau banjirnya mulai besar.
"Sebelumnya tidak pernah terjadi, baru kali ini," katanya.
Beberapa rumah di samping Fauzi juga mengalami kerusakan tetapi dalam kategori ringan. Begitu pun jalan di depan rumahnya juga mengalami kerusakan cukup parah.
Banjir bandang menerjang jalan raya yang berada di desa Capang dan desa Tejowangi, kecamatan Purwosari, kabupaten Pasuruan. Banjir pada Kamis (5/1) pukul 16.30 WIB itu membawa meterial bambu dan lumpur yang membuat sungai tersumbat.
Akibat kejadian tersebut jalan Malang- Surabaya sempat lumpuh total selama beberapa jam. Kendaraan tidak berani melanjutkan perjalanan karena air yang begitu ekstrim.