1. MALANG
  2. KABAR MALANG

10 Rumah rusak dan 40 warga mengungsi akibat banjir bandang Pasuruan

Banjir bandang menerjang jalan raya yang berada di desa Capang dan desa Tejowangi, Pasuruan. Akibatnya, 10 rumah rusak dan 40 warga mengungsi.

Darmadi Sasongko. ©2017 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Jum'at, 06 Januari 2017 12:57

Merdeka.com, Malang - Banjir bandang di Purwosari, kabupaten Pasuruan menyebabkan 10 rumah rusak dan 40 warga mengungsi. Selain itu, sejumlah fasilitas umum yakni jembatan dan jalan desa mengalami kerusakan.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf dengan didampingi Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf meninjau lokasi terdampak banjir. Selain meninjau infrastruktur yang rusak, juga menemui korban serta menyerahkan bantuan.

Banjir bandang menerjang jalan raya yang berada di desa Capang dan desa Tejowangi, kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Banjir pada Kamis (5/1) pukul 16.30 WIB itu membawa meterial bambu dan lumpur yang membuat sungai tersumbat.

Akibat kejadian tersebut jalan Malang- Surabaya sempat lumpuh total selama beberapa jam. Kendaraan tidak berani melanjutkan perjalanan karena air yang begitu ekstrem.

"Bupati semalam sudah memastikan aman, memang ada dampak tetapi tidak sebesar bayangan kita awal. Tidak seluas bayangan kita, melihat kerasnya arus air. Alhamdulillah, meskipun arus airnya keras selama 1 jam, dampaknya tidak besar," jelasnya.

Namun bagi Gus Ipul, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi di lokasi tersebut. Karena itu patut diwaspadai dan dipikirkan dampak ke depannya.

"Saya lahir di sekitar sini, terus terang saya tidak pernah melihat banjir sebesar ini. Saya sendiri kaget, tidak pernah melihat ini," kata Gus Ipul.

Akibat banjir bandang tersebut, beberapa jembatan yang terbuat dari bambu ikut hanyut. Bahkan sejumlah jembatan dari beton pun mengalami kerusakan. Jembatan tersebut dinilai tidak memenuhi spesifikasi.

"Sebenarnya sungainya cukup dalam, tetapi kalau kita lihat kemarin memang volume airnya besar sekali. Air membawa material dan menutup jalannya air," urainya.

Sementara itu, banyak warga sekitar yang turut kerja bakti membenahi rumah warga yang rusak. Para pengungsi menempati rumah sanak saudara terdekat.

"Banyak mengungsi ke rumah tetangga, tidak perlu membuat tempat pengungsian atau dapur umur," tegasnya.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA