1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Rendra sebut Bantur jangan remehkan konsep pariwisata desa

Bupati Malang, Rendra Kresna sebut warga Bantur jangan remehkan konsep pariwisata desa. Pasalnya, konsep ini bisa menguntungkan perekonomian desa

Bupati Malang, Rendra Kresna. ©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Kamis, 20 April 2017 19:32

Merdeka.com, Malang - Bupati Malang, Rendra Kresna sebut warga Bantur jangan anggap remeh konsep pariwisata desa. Pasalnya, jika bisa dimanfaatkan dengan baik bisa menguntungkan bagi perekonomian desa. Hal tersebut disampaikan Rendra, saat menggelar kegiatan Bina Desa (Bhakti Sosial Menata Desa) di Bantur, kabupaten Malang, Rabu (19/4). Kali ini desa Bantur, kecamatan Bantur, dijadikan sebagai agenda kegiatan Bina Desa putaran ke-3, tahun 2017.

Gelaran kegiatan tersebut diawali dengan pembinaan ASN (Aparatur Sipil Negara), yang tergabung dalam organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) se-Kecamatan Bantur. Dalam kesempatan tersebut, Rendra menyampaikan apresiasi atas segala bentuk perjuangan sumbangsih anggota ASN dan masyarakat, terkait upaya membangun desa mandiri dan sejahtera.

Rendra menuturkan, solidaritas dan komitmen menjadi sangat penting. Mengingat, manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa kita hidup sendiri, sehingga harus saling bersama dan membantu. "Seperti Kepala Sekolah perlu bantuan guru, sehingga untuk memajukan dunia pendidikan perlu solidaritas dan komitmen bersama seperti yel-yelnya PGRI," ujar Rendra.

Pantai Balekambang Malang
© wisatabahari-jawatimur.blogspot.co.id

Rendra menyebutkan, kabupaten Malang Malang menpunyai tiga strategi umum, yakni pengentasan kemiskinan, pembinaan lingkungan hidup dan peningkatan pariwisata. Desa Bantur, imbuh Rendra, memiliki Balekambang sebagai ikon pantai di bilangan Malang Selatan.

"Saya berharap dari kepariwisataan inilah perekonomian warga bantur bisa meningkat. Jangan anggap remeh konsep pariwisata desa, karena jika bisa dimanfaatkan dengan baik, bisa mendatangkan perekonomian desa," ulasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Hadi Sutikno dalam laporannya menyampaikan, acara tersebut dihadiri sekira 750 peserta. Yakni, terdiri dari guru PAUD, TK, SD, dan SMP, serta Kepala Sekolah dan Kepala UPTD se-kecamatan Bantur.

"Kami melalui Diknas juga memberikan bantuan berupa 200 paket sembako kepada warga yang kurang mampu, juga program bedah 5 rumah tidak layak huni," paparnya.

Ketua PGRI Kabupaten Malang, Dwi Sucipto berharap tidak ada kasus pungutan liar (pungli) lagi di kalangan guru. Dwi menegaskan, pengajuan proposal bantuan harus sesuai dengan prosedur dan hati-hati dalam menjalankannya.

"Juga saya sampaikan sebagai guru harus ramah anak kepada anak didiknya dan tidak ada lagi bentuk tindak kekerasan kepada anak didik," ujarnya.

Hadir juga dalam acara tersebut, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Inspektur Kabupaten dan Muspika Bantur.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Kabupaten Malang
  2. Ekonomi
  3. Rendra Kresna
  4. Pariwisata
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA