Berdiri sejak 1976, renovasi masjid Al-Falah di desa Pagelaran, kabupaten Malang akhirnya rampung, dan diresmikan langsung oleh Bupati Malang.
Merdeka.com, Malang - Masjid Al-Falah merupakan sebuah masjid yang telah berdiri di desa Pagelaran sejak 1976. Usia bangunan masjid yang sudah tak muda lagi, membuatnya harus direnovasi. Berbekal dana Rp 42 juta, renovasi masjid pun dimulai sejak 25 November 2012 dan berhasil dirampungkan April 2017 ini.
Takmir Masjid Al-Falah, H. Zainul menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jamaah dan warga desa Pagelaran, karena bersedia bersama-sama untuk merenovasi masjid Al -Falah. Zainul mengakui, di masa pembangunan sering dijumpai masa sulit, namun lambat laun bisa diatasi bersama hingga menelan dana lebih dari Rp 1 miliar.
Pasca renovasi, berdirinya masjid Al-Falah dengan wajah baru itu diresmikan langsung oleh Bupati Malang, Rendra Kresna, Senin (17/4). Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan di atas prasasti. Dalam kesempatan tersebut, Rendra juga menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 10 juta untuk masjid Al-Falah. Peresmian masjid Al-Falah ditutup dengan pengajian umum oleh KH. Anwar Zahid asal Bojonegoro.
Rendra memberikan apresiasi tinggi kepada jamaah dan masyarakat RT 10-11 di RW 2, desa Pagelaran yang berhasil mewujudkan cita-cita membangun masjid. Pasalnya, bangunan megah yang terletak di Jalan Imam Bonjol ini, dibangun dengan dana swadaya masyarakat serta donasi jamaah.
"Masjid ini tentunya dibangun dengan didasari niatan ibadah dan nilai kebersamaan untuk mewujudkan memiliki masjid yang megah. Intrik dan gesekan dialami warga selama pembangunan, namun bisa diatasi. Dengan lama pembangunan empat tahun, buah guyub dan rukun warganya, dan semua itu harus tetap dipelihara," tutur Rendra.
Hubungan harmonis yang terjalin antar warga menjadi kunci keberhasilan pembangunan Masjid Al-Falah. Rendra menyakini, hal yang sama berlaku untuk pembangunan segala bidang. Keberhasilan pembangunan yang digerakkan Pemkab Malang tak terlepas dari peran serta dan dukungan masyarakat. Mengingat, Pancasila sebagai dasar dan menjadi modal pembangunan. Rendra menegaskan, banyak pihak bersikap radikalisme karena berawal dari tidak ada kepedulian terhadap sekitarnya.
"Berbanggalah bagi semua warga karena di kabupaten Malang dihuni oleh masyarakat yang religius. Pasalnya, lebih dari 14 ribu masjid megah yang dibangun secara swadaya," imbuhnya.
Rendra berpesan, bangunan masjid yang megah sebaiknya dihidupkan dengan kegiatan positif. Tak hanya salat lima waktu, namun diisi pula dengan berbagai kegiatan kemasyarakatan berbasis masjid.
"Semoga Masjid Al-Falah ini bisa meningkatkan iman dan taqwa kita semua," harapnya.