Muhajir sampaikan tentang pendidikan berkarakter saat kota Malang raih penghargaan Kawastara Pawitra.
Merdeka.com, Malang - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendi menyampaikan bahwa pendidikan karakter harus menjadi perhatian para pendidik, khususnya kepala sekolah. Hal ini disampaikannya saat penyerahan pemberian penghargaan Kawastara Pawitra di Novotel Surakarta, akhir pekan lalu.
Dilansir dari merdeka.com, Kota Malang menjadi salah satu kota yang menerima penghargaan. Kawastara Pawitra merupakan sebuah penganugerahan kepada kepala daerah berintegritas dalam penyiapan calon kepala sekolah.
"Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) menjadi institusi yang menilai kepatutan, kepantasan dan sertifikasi seorang guru patut menjadi kepala sekolah. Maka komitmen dan kesungguhan kepala daerah untuk terus mendorong guru mengikuti tahapan pencalonan kepsek melalui wadah ini, menjadi salah satu poin untuk mewujudkan pendidikan yang berkarakter," kata Muhajir.
Menurut Muhadjir, salah satu langkah penyesuaian kebijakan yang dilakukan pihaknya sesuai dengan nawacita Presiden Jokowi. Yakni, mewujudkan pendidikan berkarakter melalui reformasi manajerial kepala sekolah. Menurutnya, akan ada perombakan besar besaran (pendekatan) di lingkungan kementerian pendidikan dan kebudayaan.
"Ini tentu berimbas kepada daerah, sehingga kita butuh dukungan dan komitmen Kepala Daerah," ujar Muhajir.
Ditambahkan Mendiknas yang juga dikenal sebagai pakar militer dan juga jurnalis senior, kewajiban mengajar (jam mengajar) seorang guru itu harus disamakan dengan jam bekerja ASN yakni 8 jam.
"Cuma jangan dipahami 8 jam itu meluluh untuk pengajaran yang bersifat akademis. Karena kegagalan kita dalam proses pendidikan lebih karena pemahaman itu, tanpa memperhatikan pendidikan yang bersifat literasi. Seiring hal itu, akan kita dorong lebih banyak muatan pengajaran seni budaya, olah raga dan interaksi sosial.
Sementara itu, Walikota Malang, Mochamad Anton, pasca menerima penghargaan dari Mendikbud, menyatakan dukungannya terhadap pemikiran serta rencana program dari kementerian tersebut.
"Kita (Kota Malang) mendukung kebijakan beliau, lebih lebih terkait dengan pembangunan karakter serta menjadikan output pendidikan nasional bersertifikat nasional," ujar Abah Anton.