1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Hari Tani, mahasiswa Malang lakukan aksi tuntut kesejahteraan petani

Memperingati Hari Tani, massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Pertanian gelar aksi menuntut kesejahteraan.

© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Selasa, 27 September 2016 14:13

Merdeka.com, Malang - Memperingati Hari Tani, puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Pertanian menggelar aksi Hari Tani di Alun-Alun Tugu Kota Malang. Mereka merupakan gabungan mahasiswa dari sejumlah kampus di Kota Malang.

Dilansir dari merdeka.com, dalam aksinya mereka membawa berbagai poster bertuliskan 'Selamat Hari Tani', 'Tolak Alih Fungsi Lahan', 'Transparansi Dana Pertanian', 'Berikan Subsidi ke Petani'. Selain itu juga membawa sebuah orang-orangan sawah bertulis 'Di mana Lahan Kami'. Massa pun mengenakan caping petani dan aneka poster, berorasi di tengah guyuran hujan deras.

Keprihatinan atas kondisi pertanian di Kota Malang dan sekitarnya menjadi latar belakang utama digelarnya aksi tersebut. Massa menilai, lahan pertanian terus menyusut yang disusul banyak lahan pertanian berubah menjadi bangunan dan gedung.

"Di Kota Malang harus ada sawah yang tidak diubah untuk bangunan. Masyarakat yang memiliki sawah produktif juga harus diringankan pajaknya," kata Wafig, koordinator aksi, di Gedung DPRD Kota Malang, Senin (26/9).

Tak hanya itu, massa juga melihat kondisi pertanian semakin tersisih. Petani semakin terpinggirkan karena tidak adanya kebijakan yang berpihak pada petani. Hasil panen petani juga masih dibeli dengan harga rendah.

"Infrastruktur dan sarana pertanian tidak berfungsi maksimal, karena kerusakan jaringan irigasi yang kurang mendapat perhatian," katanya.

Kata Wafig, petani juga masih kesulitan untuk mendapatkan kredit dari bank. Sehingga tidak sedikit menjadi korban tengkulak dan rentenir.

Mereka meminta agar DPRD membuat kejelasan aturan melalui Perda dengan melakukan zonasi daerah potensial pertanian. Perlu kawasan pertanian pangan berkelanjutan secara paten dan tidak diganggu untuk pembangunan.

Pihaknya juga meminta regulasi yang jelas untuk mengoptimalkan peran dan fungsi koperasi pertanian dan menguatkan peran Bulog sebagai lembaga pertanian.

"Harus ada kejelasan juga alokasi anggaran untuk penyediaan bibit, benih, infrastruktur dan sarana pertanian," katanya.

Sementara itu, dalam kondisi basah kuyup masa diterima oleh anggota DPRD. Massa diminta menyampaikan uneg-unegnya, dengan menanggalkan aneka spanduk di depan Gedung Dewan, tetapi tetap diperkenankan membawa caping.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Info Kota
  2. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA