1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Gunung Bromo siaga, masyarakat dilarang mendekat radius 2,5 kilometer

Status gunung Bromo mengalami peningkatan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) pada senin (26/9). Masyarakat diimbau menjauhi kawah.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Senin, 26 September 2016 13:34

Merdeka.com, Malang - Status gunung Bromo mengalami peningkatan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) pada senin (26/9). Kenaikan status ini dipicu oleh peningkatan vulkanologisnya yang sedang terjadi.

Dilansir dari Merdeka.com, kenaikan level siaga itu ditetapkan pada pukul 06.00 WIB. Peningkatan status itu berdasar data pengamatan, analisa kegempaan, visual dan potensi bahaya erupsi. Peningkatan status ini menyebabkan masyarakat sementara tidak diperbolehkan mendekati kawah. Larangan memasuki kawasan semula dalam radius 1 kilometer dinaikkan menjadi 2,5 kilometer dari kawah.

"Masyarakat di sekitar Gunung Bromo, pengujung, wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius 2,5 km," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangannya, Senin (26/9).

Selain wilayah kawah, wisatawan juga tidak diperbolehkan mengunjungi obyek wisata lainnya yaitu lautan pasir. Pemberlakuan hal ini dimulai sejak ditetapkan pada senin (26/9) hingga waktu yang belum ditentukan.

Data Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVBG) menunjukkan selama periode 1 September hingga 25 September, gempa Tremor terjadi terus menerus. Kisaran amplituda maksimum berfluktuatif antara 0,5 mm hingga 23 mm dengan dominan di angka 1 mm hingga 3 mm. Selain itu juga diikuti Gempa Hembusan, Gempa Vulkanik Dangkal (VB) dan Gempa Vulkanik Dalam (VA).

Memasuki tanggal 24 September 2016, terjadi peningkatan signifikan jumlah VB mencapai jumlah 63 kejadian. Gempa Tremor juga terus menerus terjadi sejak pukul 13:00 WIB. Selama periode September 2016 terdengar suara gemuruh dari kawah Gunung Bromo, diikuti keluarnya asap tebal dari lubang kawah dengan tinggi 50 meter hingga 900 meter. Teramati sinar api samar-samar hingga jelas dari kawah.

Seismik pada Minggu (25/9) kemarin, menunjukkan Tremor vulkanik terus menerus dengan amplituda dominan 4 mm. Aktivitas kegempaan didominasi VB, getaran tremor, dan deformasi yang menunjukkan kecenderungan inflasi.

"Potensi erupsi magmatik menerus masih dapat terjadi, yang dapat disertai sebaran material vulkanik hasil erupsi berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar) mulai sekitar kawah hingga radius 2,5 km dari pusat erupsi," jelasnya.

Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung diminta tetap tenang dan tidak memasuki kawasan dalam radius 2,5 km dari kawah aktif. Selain itu mereka juga diharapkan tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi, dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap kejadian erupsi yang menerus dan lebih besar.

BNPB terus melakukan koordinasi dengan PVMBG, BPBD Provinsi Jawa Timur, serta BPBD Probolinggo, Malang dan Pasuruan tentang aktivitas Gunung Bromo. Hingga saat ini, belum diperlukan adanya pengungsian karena radius 2,5 km adalah lautan pasir dan tidak ada permukiman.

Bagi wisatawan, mereka masih tetap dapat menikmati keindahan Gunung Bromo dari jarak aman. Wisatawan dari Pasuruan dapat melihat keindahan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru dari Tosari dan Penanjakan. Sementara dari Probolinggo pemandangan dapat dilihat dari Ngadisari. Di wilayah Lumajang, pemandangan tersebut dapat dilihat dari Argosari B29. Lokasi-lokasi tersebut juga dapat menjadi tempat untuk melihat langsung jika erupsi Bromo memang terjadi.

Kenaikan status Siaga diharapkan tidak menyurutkan wisatawan berkunjung. Bahkan erupsi Bromo dapat dimanfaatkan menjadi daya tarik wisata, khususnya untuk melihat keindahan asap letusan yang keluar dari dalam kawah Bromo.

"Ini adalah peluang daya tarik sendiri dari Gunung Bromo. Tidak perlu ditakuti, asal wisatawan berada pada tempat yang aman yaitu di luar radius 2,5 km," tandasnya.

Material vulkanik yang keluar dari kawah Bromo seringkali membentuk berbagai karakter, seperti harimau, wayang, elang, payung, hingga munculnya pelangi sesaat setelah dentuman dan kepulan asap keluar dari kawah.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Peristiwa
  2. Gunung Bromo
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA