Malang

Merdeka.com, Malang - Vakum kompetisi selama nyaris lima tahun tak membuat Arema Indonesia jadi kehilangan ciri khas permainan mereka. Dilansir dari Bola.net, Arema menegaskan siap mempertahankan gaya sepakbola Malangan, yang sempat melekat pada tim tersebut.

Pelatih Arema Indonesia, Totok Anjik menegaskan bahwa para pemainnya tak bakal meninggalkan ciri khas dari permainan mereka ini. Permainan yang cepat dan keras bakal tetap diandalkan oleh timnya dalam mengarungi Liga 3 ini.

"Namun, harus diingat bahwa keras bukan berarti kasar atau nakal," ujar Totok.

Totok mengaku bahwa hingga sat ini, para pemainnya sudah mampu menunjukkan ciri khas tersebut. Walau diisi oleh pemain-pemain yang hampir seluruhnya baru, namun roh permainan dari Arema disebutnya telah tampak.

"Para pemain kami sangat cocok dengan gaya permainan ini. Sejak saya pertama menangani tim ini, gaya tersebut sudah nampak," tuturnya.

Permainan cepat dan keras khas Malang ini bakal bertemu lawan yang sepadan pada laga perdana mereka di Liga 3 kontra Persema 1953. Pada laga yang bertajuk 'Derby Malang' ini, bakal tersaji perang saudara di Stadion Gajayana Malang, Rabu (10/05) sore.

Dalam menghadapi Liga 3 ini, Totok menyebut bahwa skuat yang dimilikinya berisi kombinasi antara pemain senior dan pemain muda. Pemain-pemain senior yang ada di tim akan membimbing pemain muda dan mengatur permainan tim di lapangan.

"Waktu kita sudah mepet. Tanpa pemain senior, kita akan kesulitan mengatur ritme permainan tim di pertandingan," tandasnya.