1. MALANG
  2. PROFIL

Komika Fajar Ardiansyah, saat tawa jadi konsekuensi lontaran sambat

Segelintir cerita dari komika Stand Up Comedy Indo Malang, tentang sambat yang mengundang tawa.

Istimewa. ©2016 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Rabu, 16 November 2016 18:19

Merdeka.com, Malang - "Stand Up itu sambat (mengeluh), tawa itu konsekuensi". Itulah kometar yang muncul dari seorang Fajar Ardiyansah. Fajar adalah salah satu komika Stand Up Indo Malang, yang namanya mulai 'pecah' lewat sebuah mini show bertajuk "Keminggris Night Malang". Fajar, berbagi segelintir kisah menarik seputar Stand Up Comedy Indo Malang. 

Layaknya pengetahuan umum, Stand Up Comedy Show mulai mewabah di panggung seni Indonesia sejak 2011 lalu. Bersamaan dengan itu, kemunculan Stand Up Comedy Indo mulai terlihat di beberapa daerah, termasuk Kota Malang. Stand Up Indo Malang pun mulai mencetak komika- komika (sebutan untuk lakon Stand Up Comedy) yang namanya telah di kenal di panggung hiburan nasional. Namun, tak sedikit pula dari komika-komika Malang yang memilih bergerilya, dengan meramaikan panggung hiburan di kota tercinta.

Tak sekedar tawa, banyak hal yang layak di simak dari para komika tersebut. Salah satunya terkait kisah di balik panggung Stand Up Indo Malang, yang ternyata tak 'selucu' cerita yang disampaikan di atas panggung. Sebuah perjuangan untuk mengocok perut para penikmat, lewat lelucon sarat makna yang terlontar.

Stand Up Indo Malang
© 2016 merdeka.com/Istimewa

Fajar Ardiyansah atau yang akrab disapa Fajar, berbagi sedikit cerita tentang seorang komika di balik riuhnya panggung Stand Up Comedy Show. Fajar mulai mencicipi 'rasa' menjadi seorang komika, semenjak awal 2012 lalu. Stand Up Comedy, kata Fajar, adalah tempat sambat. Sedangkan, tawa adalah konsekuensi dari apa yang disampaikan di atas panggung. Menurutnya, panggung Stand Up adalah tempat untuk berbicara, dan bisa didengarkan. Panggung Stand Up menjadi tempat menyampaikan aspirasi yang lebih menyenangkan dan efisien.

"Dari awal, kita sudah dikasih tau kalo Stand Up Comedy itu bukan asal ngelawak. Stand Up Comedy itu sambat (mengeluh, mengutarakan ketidaksenangan), tawa itu adalah konsekuensi dari apa yang kita sampaikan di panggung," terang Fajar.

Berbicara soal ngelawak, Fajar mengaku tak jarang dirinya gagal membuat penonton tertawa. Memang tak mudah membuat orang tertawa, bukan? Solusinya adalah dengan sering berlatih pada saat Open Mic digelar. Kata Fajar, Open Mic adalah tempat yang disediakan bagi para performer untuk menguji kemampuannya. Meskipun kini identik dengan Stand Up Comedy, Open Mic sebenarnya diperuntukkan bagi siapa saja yang mau pamer kebolehan di atas panggung, baik musik, sastra, ataupun seni lainnya.

"Namanya juga Open Mic, yang diperuntukkan bagi seseorang untuk tampil di depan publik. Cuman, stereotip yang berkembang di Indonesia hari ini, Open Mic equals Stand Up Comedy," terang Fajar.

Meski begitu, kegagalan di atas panggung merupakan sebuah ajang pembelajaran bagi komika. Menurutnya, jika sejak awal komika sudah berhasil di atas panggung, maka tak ada celah bagi dia untuk mengembangkan diri. Kegagalan (di atas pangggung) adalah potensi bagi komika untuk mencari celah untuk dapat menguasai panggung Stand Up Comedy.

Stand Up Indo Malang
© 2016 merdeka.com/Istimewa

Melirik penampilan di atas panggung, tak akan berbicara jauh dari materi Stand Up Comedy. Ternyata, cerita atau materi yang disampaikan di atas panggung tersebut tak sembarangan. Ada selipan-selipan pesan yang tersirat diantara riuh sambat (keluhan) yang disampaikan para komika, termasuk pula Fajar. Materi berbau komedi dark adalah yang paling sering ditampilkannya. Komedi dark, adalah istilah yang populer di kalangan komika untuk menjelaskan tema-tema materi yang cenderung sensitive di kalangan masyarakat.

"Kalo dark, itu ngomongin agama, Tuhan, kematian, perceraian, ras, suku, sekte, kasta dan lainnya. Materi yang menurut kita mungkin agak gak aman dibicarakan di depan umum, tapi jenis dark membicarakan itu," jelas Fajar. 

Stand Up Indo Malang
© 2016 merdeka.com/Istimewa

Walau terlihat fasih di atas panggung, mendapatkan inspirasi sebagai bahan materi, ternyata tak semudah yang terlihat. Tak jarang, komika pun sambat akan hal tersebut. Parahnya, inspirasi tersebut seolah-olah semakin bersembunyi alias sulit ditemukan jika komika memaksakan diri. Inspirasi, atau akrab dengan istilah materi di kalangan komika, justru muncul di saat santai, dan pada momen tak terduga. Materi tersebut pun akan muncul seiring dengan kepekaan komedi para komika.

"Lucu gak bisa dipaksa, karena itu ada caranya sendiri. Lucu itu akan datang, selaras dengan kita belajar, selaras dengan kita menulis, selaras dengan kita menyesuaikan dengan selera komedi," kata Fajar.

Segelintir cerita tentang Fajar
Menyorot sosok Fajar lebih dekat. Pria lulusan Informatika dari salah satu Universitas Swasta di kota Malang ini, mulai meniti karya di Stand Up Indo Malang, sejak 2011 lalu. Fajar adalah salah satu dari tiga komika yang memprakarsai berjalannya mini show Stand UP Comedi bertajuk "Keminggris Night".

Keunikan mini show ini terletak pada bahasa pengantar. Jika umumnya komika menggunakan bahasa Indonesia, khusus pada Keminggris Night, komika akan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Terlihat ekslusif, namun mampu menjadi magnet anyar yang menarik kehadiran para penonton.

"Kita bikin show pake bahasa Inggris, ternyata full house, penuh penonton. Selain itu, ada ekspatriat juga, ada bule yang nonton kita. Artinya, kita sudah menjaring penontonnya yang berbeda, dan segmen yang beda," jelas Fajar.

Uniknya lagi, kemunculan mini show tersebut lantaran Fajar sering merasa gagal membuat panggung Stand Up pecah (ramai). Kegagalan yang dihadang dengan keteguhannya untuk memikat panggung Stand Up tersebut, akhirnya menemukan celah. Bersama dengan Reggy Hasibuan, Fajar akhirnya nekat menggelar sebuah mini show Stand Up Comedy Malang, yang kini dikenal dengan Keminggris Night.

Keminggris Night telah menelurkan tiga show mini, sejak pertama kali digelar Mei 2016 lalu. Rencananya, Desember 2016 ini, Fajar dan kawan-kawan akan menggelar show yang ke-4, di Ada-Ada Aja Cafe, di bilangan jalan Jakarta, kota Malang.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Inspiratif
  2. Komunitas
  3. Pojok Ngalam
  4. Malang Kreatif
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA