Pemkab Malang gandeng Ahli Mikrobiologi untuk garap Taman Jeru. Yakni, taman buah-buahan langka yang diproyeksikan menjadi lokasi tujuan wisata.
Merdeka.com, Malang - Rencana pengembangan Taman Buah Jeru ternyata bukan isapan jempol belaka. Mewujudkan rencana tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, menggandeng Ahli Mikrobiologi dan Rekayasa Genetika, untuk mengembangkan tanaman hortikultura serta tanaman buah langka.
"Taman Buah Jeru memang diproyeksikan sebagai tempat pengembangan tanaman langka. Saat ini sudah ditanam beberapa tumbuhan buah-buahan langka. Sedangkan varian maupun jenisnya, akan terus ditambah," terang Bupati Malang, Rendra Kresna, Jumat (3/2).
Kata Rendra, Taman Jeru telah memiliki tanaman durian, kelengkeng, sawo dan beberapa jenis tanaman buah-buahan yang masuk dalam kategori langka. Oleh karena itu, Pemkab Malang untuk mengembangkan tanaman langka tersebut dengan menggandeng para ahli, khususnya di bidang tanaman hortikultura.
Rendra mengungkapkan bahwa potensi tanaman buah-buahan langka sangat beragam. Mengingat, kabupaten Malang memiliki wilayah yang sangat luas. "Seperti di desa Pait, Kasembon, terdapat buah durian. Sedangkan di desa Suwaru, kecamatan Pagelaran, dikenal akan potensi salaknya. Begitupula daerah lain yang memiliki ciri khas tersendiri, dan buah tersebut akan ditanam di Taman Jeru,"
Menurut Bung Rendra sapaan akrab Bupati Malang ini, potensi tanaman buah-buahan langka sangat beragam. Mengingat Kabupaten Malang memliki wilayah sangat luas. "Seperti di Desa Pait, Kasembon, terdapat buah durian. Sedangkan di Desa Suwaru, Kecamatan Pagelaran, dikenal akan potensi salaknya. Begitupula daerah lain yang meniliki ciri khas tersendiri, dan buah tersebut akan ditanam di Taman Jeru," jelasnya.
Tak hanya sebagai pusat pengembangan tanaman buah-buahan langka, Taman Jeru nantinya akan diproyeksikan sebagai tempat wisata."Taman Jeru nantinya juga di buat sebagai wisata edukasi. Siapapun bisa bisa memanfaatkan seperti pelajar, mahasiswa dan peneliti, dengan belajar mengenai buah-buahan langka termasuk pengembangannya," papar Rendra.
Sementara itu, Ahli Mikrobiologi dan Rekayasa Genetika, Prof. Raden Lazuardi Alya Kusuma, menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan Pemkab Malang, terkait pengembangan tanaman hortikultura tersebut. Lazuardi menjelaskan, dirinya telah berhasil mengembangkan beberapa tanaman buah langka, salah satunya kelengkeng.
"Kabupaten Malang cocok sebagai tempat pengembangan tanaman hortikutura, khususnya tanaman buah yang langka. Lantaran kondisi geografisnya sangat cocok dan potensi pengembangannya sudah ada," tandas Lazuardi.