1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Mensesneg Pratikno ingatkan mahasiswa agar bangga pada Indonesia

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno ingatkan mahasiswa untuk bangga pada bangsa Indonesia.

Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Senin, 28 November 2016 15:33

Merdeka.com, Malang - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengingatkan kepada mahasiswa untuk bangga pada bangsa Indonesia. Karena dalam konteks kemajemukan, Indonesia telah siap menghadapi dunia yang semakin mengglobal.

"Dalam ranah global, kita melihat dunia yang tengah dilanda krisis politik dan kemanusiaan," kata Pratikno di hadapan para wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di UMM Dome, Sabtu (26/11).

Praktikno mengambil contoh, konflik Timur Tengah sekali pun satu agama, satu etnis, satu bahasa, tetapi tidak mudah membangun persatuan dan perdamaian. Salah satu dampaknya, terjadi eksodus pengungsi besar-besaran ke daratan Eropa.

Eropa, kata Menteri kelahiran Bojonegoro ini, juga mengalami kepanikan. Ancaman terorisme menjadi momok yang membuat tidak bisa tenang.

"Eropa yang semula merasa tenang dan damai, segala kebutuhan hidupnya telah tercukupi, ternyata mulai gelisah dengan efek terorisme yang ditandai serangan bom di Paris dan Brussels," katanya.

Apa yang terjadi di Eropa, menurut Pratikno, menunjukkan kegagapan mereka terhadap kemajemukan suku, agama, ras, dan bahasa. Kondisi ini sudah jauh dilampaui oleh Indonesia.

Saat Eropa masih gagap dengan kemajemukan, Indonesia telah lama menampilkan ciri Kebhinekaan yang tenteram dan damai. Ketika nanti dunia kian mengglobal, Indonesia akan menjadi rujukan dunia dalam membangun masyarakat penuh harmoni.

"Termasuk, Islam Indonesia akan menjadi contoh dunia, sebagai Islam yang menghadirkan kedamaian," katanya.

Dalam prosesi wisuda Pratikno dikukuhkan sebagai warga kehormatan oleh Rektor UMM, M. Fauzan. Mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu didaulat mengenakan almamater kampus di hadapan 1.111 wisudawan yang hadir.

Selain Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), hadir juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Malik Fadjar.

Sementara itu, Mendikbud Muhadjir mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, kelebihan UMM adalah kultur kemandiriannya. Sejak kelahirannya, berusaha selalu menentukan masa depan tanpa ketergantungan pada negara.

"Kultur inilah yang perlu dimiliki para lulusan UMM," kata Rektor UMM pada 2000-2015 ini.

Muhadjir juga berpesan sembari mengutip pepatah Arab, 'Apa Yang Terjadi Hari Ini Adalah Mimpi Hari Kemarin'. Para wisudawan harus membangun mimpi untuk menjadikan Indonesia pada tujuannya.

"Karena itu, tugas Anda adalah membangun impian untuk masa depan. Persembahkanlah impian Anda untuk kepentingan bangsa yang kita cintai ini," katanya.

Nasehat juga diberikan oleh Wantipres Malik Fadjar. Para lulusan mahasiswa UMM diminta mengingat tiga petuah pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.

"Jadilah ulama atau orang-orang berilmu yang bermanfaat bagi masyarakat. Kedua, jangan berhenti mengikuti kemajuan dan perkembangan zaman. Dan yang terpenting, jangan merasa lelah mengabdi pada bangsamu," pesannya.

Pada gelaran wisuda itu, wisudawan terbaik S-1 diraih Rohil Salsabiila, Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan dengan IPK 3,97. Sementara terbaik di jenjang D-3 diraih Elailatul Fitria dari Prodi Keuangan dan Perbankan dengan IPK 3,84. A Yusuf Kholil dengan IPK 3,98, menjadi terbaik Strata- 2 dan terbaik S-3 diraih lulusan asal Singapura, Mohd Amin bin Kadir dengan nilai disertasi 85,3.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Pendidikan
  2. Mahasiswa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA