Dalam pembukaan Festival Kampung Glintung Go Green, Dirjen Otoda Kemendagri bertekad jadikan kampung 3G sebagai percontohan.
Merdeka.com, Malang - Festival Kampung Glintung Go Green (3G) on Urban Farming resmi dibuka Walikota Malang, H. Mochammad Anton dengan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Soemarsono, pada kamis (10/11) sore. Dalam pembukaai ini turut hadir Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta serta perwakilan mahasiswa dari 41 negara yang mengikuti program Universitas Negeri Malang (UM) Internasional Camp.
"Ide gagasan Kampung 3G ini sangat luar biasa, sehingga perlu dicontoh oleh daerah lainnya termasuk seperti di Jakarta," kata Soemarsono, dalam sambutannya.
Dia menjelaskan, awalnya Kampung 3G ini adalah kawasan kumuh dengan problematika banjir setiap kali hujan deras turun. Namun dengan pola dan terobosan menanam dan juga Gerakan Menabung Air (Gemar), maka sekarang kampung itu menjadi asri, berdaya ekonomi dan memiliki wawasan lingkungan yang kuat.
"Saya datang untuk membuktikan apa yang disampaikan oleh Pak Wali Kota dan Ketua RW 23 dan hasilnya memang sangat baik," tegasnya.
Soemarsono yakin, jika membangun Kampung 3G membutuhkan waktu yang lama, karena tidak saja lingkungannya yang dibangun namun juga pola pemikiran masyarakatnya.
"Karena kebetulan disini ada Kepala Dinas Kebersihan DKI, saya mohon sepulang dari sini ada pilot project di Jakarta untuk membuat 3G serupa disana," jelas Soemarsono.
Bahkan, Dirjen Otonomi Daerah itu menjanjikan penghargaan kepada Walikota Malang, Abah Anton, jika semua kampung yang ada di Kota Malang bisa seperti Kampung 3G. Pasalnya, model seperti ini harus ditularkan kepada kampung lainnya.
"Saya janji akan memberi penghargaan khusus jika semua kampung bisa seperti 3G," imbuhnya.
Sementara itu, Abah Anton, mengatakan bahwa saat ini Kampung 3G sudah berhasil mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. Inovasi Gemar yang digagas di kampung masuk menjadi finalis dalam lomba kota inovatif dunia yang diselenggarakan di Guangzhou, China.
"Kita terus menekankan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui membangun kampung. Tidak saja 3G kami juga ada Kampung 3D dan Kampung Warna-warni," kata Abah Anton.
Ditekankan Abah Anton, jika pembangunan model Bottom Up itu saat ini sedang digalakkan. Terlebih dengan adanya Festival Rancang Malang yang akan menumbuhkan kampung tematik yang ada di kota Malang, sehingga mampu mendongkrak sektor ekonomi masyarakat.
Ketua RW 23 Kelurahan Purwantoro, Bambang Irianto, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Dirjen Otonomi Daerah yang secara khusus memantau Kampung 3G. Ia berharap ada dukungan dari masyarakat dan pemerintah agar program Gemar bisa memenangkan lomba di Guangzhou, China.