Jokowi merasa heran dengan mencuatnya kembali isu PKI. Sebab, organisasi PKI sudah dimasukkan dalam kelompok yang dilarang berdiri di tanah air.
Merdeka.com, Malang - Presiden Jokowi hadir dalam Kajian Ramadan 1438 H yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Acara berlangsung di Aula Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dihadiri ribuan warga Muhammadiyah, Sabtu (3/6). Hadir juga Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dan tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya.
Di hadapan peserta, Presiden Joko Widodo kembali menyinggung tentang isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Saya ingin berbicara yang berkaitan dengan PKI," kata Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan hadirin yang memenuhi Aula Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (3/6).
"Kok tepuk tangan?" tanya Jokowi.
Jokowi merasa heran dengan mencuatnya kembali isu tersebut. Sebab, organisasi PKI sudah dimasukkan dalam kelompok yang dilarang berdiri di tanah air.
"Sekarang ini banyak isu-isu bahwa PKI bangkit, komunis bangkit. Pertanyaannya di mana? Dimana? Karena jelas, sudah jelas, konstitusi kita jelas. Ada TAP MPR-nya, bahwa PKI, komunisme dilarang di negara kita Indonesia," kata Jokowi yang kembali disambut tepuk tangan.
Jokowi menantang pihak-pihak yang menyebut kebangkitan PKI untuk menunjukkan bukti. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bersiap untuk memukul mundur PKI.
"Jadi kalau ada, tunjukkan kepada kita, tunjukan kepada saya. Saya akan gebuk detik ini juga," tegasnya.
Presiden menegaskan bahwa sudah ada payung hukum yang jelas dan nyata bahwa PKI dilarang hidup dan berkembang di Indonesia. Dia tidak habis pikir dengan tuduhan yang menyebut bahwa dirinya melindungi PKI.
"Apalagi sampai disorong-sorongkan ke saya. Seolah-olah saya melindungi, yang dilindungi itu yang mana? Ini supaya clear," katanya.