1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Istri korban Hercules histeris saat Danlanud sampaikan duka cita

Istri salah satu korban Hercules A-1334 histeris saat Danlanud Abdulrachman Saleh menyampaikan duka cita di rumah korban.

Darmadi Sasongko. ©2016 Merdeka.com Editor : Siti Rutmawati | Contributor : Darmadi Sasongko | Senin, 19 Desember 2016 00:19

Merdeka.com, Malang - Istri salah satu korban Hercules A-1334 histeris saat Danlanud Abdulrachman Saleh menyampaikan duka cita di rumah korban. Istri Pelda Agung Sugihantono, Linda Lidya menangis di pundak saudara dan tetangga yang mendampinginya.

Danlanud Abdulrachman Saleh, Marsma Djoko Senoputro mengunjungi satu per satu keluarga crew korban Hercules A-1334. Kunjungan dilakukan bersama istri dan jajaran, di antaranya ke rumah Pelda Agung, di Perumahan Umum Asrikaton Indah Blok K-2 No 5, desa Asrikaton, kecamatan Pakis, kabupaten Malang.

Linda yang sebelumnya terlihat terkulai lemas, terlihat menitikkan air mata. Saat Danlanud menyalaminya dan menyampaikan duka, tangis Linda semakin dalam.

"Suami saya meninggal Komendan," tangis Linda yang langsung dipeluk orang-orang di sampingnya, Minggu (18/12). Linda pun berteriak sambil istigfar, dan berusaha ditenangkan oleh Danlanud.

Pelda Agung bertugas sebagai load master (pengatur beban pesawat). Pernikahannya dengan Linda dikaruniai dua anak yakni Nadia (SMP Kelas 3) dan Oktavian Ramadani (SD).

Danlanud dalam pernyataannya menyampaikan duka cita atas meninggalkan para crew pesawat yang keseluruhan dari Malang.

"Kita turut berduka cita atas kepergian rekan kita, dengan jumlah total crew sebanyak 12 orang. Kita berdoa semoga para crew diterima oleh Allah SWT," katanya.

Djoko sebelumnya mengunjungi rumah tinggal para pilot yang berada di lingkungan Lanud. Sebelum kemudian ke rumah Pelda Agung Sugiantono dan Peltu Suyata yang berhadapan.

Rumah para crew yang meninggal dunia tersebut dijaga ketat oleh para petugas. Tampak beberapa orang disiagakan di ujung jalan.

Suyata tinggal di Jalan Kebun Nangka 1 Blok K1 Nomor 19, sementara Agung Sugihantono tinggal di Blok K2 Nomor 5. Keduanya tinggal di Lingkungan Perumahan Asrikaton, desa Asrikaton, kecamatan Pakis, kabupaten Malang.

Peltu Suyata sebagai juru mesin sementara Pelda Agung Sugihantono sebagai load master. Rumah mereka pun hanya berjarak sekitar 6 meter, berhadapan dipisahkan jalan raya.

Istri Peltu Suyata, Agus Purwati terlihat duduk di antara para tamu dengan mengenakan mukena putih. Wajahnya sembab oleh air mata, sementara bibirnya terus membaca doa.

Tangannya menggenggam tasbih, sambil terus membaca Alquran. Beberapa tetangganya menemani duduk bersanding dengan korban.

Para tetangga korban juga memenuhi halaman rumah mereka. Mereka memberikan penghormatan atas meninggalnya korban dalam kecelakaan di Wamena.

"Kami minta doanya, semoga almarhum diampuni dosanya," kata Purwati di rumahnya, Minggu (17/12).

Kondisi serupa juga terlihat di rumah korban Pelda Agung Sugiantono. Istrinya, Linda Lidia terlihat tidak kuasa menahan kenyataan. Air matanya terus menggalir, sementara para tetangganya berusaha menenangkan korban.

"Sing sabar mbak, istigfar mbak," kata seorang perempuan di sampingnya.

Para tetangga korban terus berdatangan menyampaikan bela sungkawa.

PILIHAN EDITOR

(SR) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA