Proses pemakaman berlangsung secara militer dengan iringan tembakan salvo. Upacara dipimpin Kolonel Tek Eddy Supriyono.
Merdeka.com, Malang - Istri Peltu Suyata, Agus Purwati histeris dan tak kuasa menahan tangis saat pemakaman suaminya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Untung Suropati Kota Malang, Senin (19/12). Purwati bersama tiga anaknya mengikuti prosesi pemakaman yang berlangsung secara militer.
Tangis ketiganya tidak terhenti sepanjang prosesi pemakaman, terutama saat penaburan bunga. Sambil menggenggam tanah yang sudah basah, tangis ketiganya semakin dalam. Beberapa kerabat berusaha menenangkan sambil memegang pipinya. Keluarga mengajak mereka segera meninggalkan TMP.
"Sudah ya, kita ikhlaskan ya, mari, kita ikhlaskan," ajak seorang perempuan sambil memeluk Purwati, di TMP Untung Surapati Kota Malang, Senin (19/12).
Proses pemakaman berlangsung secara militer dengan iringan tembakan salvo. Peti diturunkan secara berlahan dengan penghormatan pasukan. Upacara sendiri dipimpin Kolonel Tek Eddy Supriyono.
Suyata adalah satu-satunya korban yang dimakamkan di TMP Untung Surapati Kota Malang, Senin (19/12). Sebelumnya Kapten Pilot Pnb Marlon Ardiles Kawer juga berencana dimakamkan, namun mendadak dibatalkan. Marlon rencananya akan dibawa ke Wamena oleh keluarganya.
Sementara itu, Peltu Bambang SP mengaku mengenal korban sebagai pribadi yang baik dan pendiam. Setiap pekerjaan diselesaikan dengan tepat waktu. "Orang baik dan pendiam, kalau urusan pekerjaan rajin," katanya.
Peltu Suyata diperkirakan dua tahun lagi pensiun. Dia pernah mengantongi Bintang Swabuana Pakca. Suyata juga dikenal religius.