Sribawon sempat terhempas saat puting beliung menerjang desa Langlang, Singosari. Dia menyaksikan angin seperti gentong yang berputar.
Merdeka.com, Malang - Warga korban angin puting beliung di Kabupaten Malang, membersihkan puing-puing bangunan. Sebanyak 248 rumah rusak dan empat di antaranya rata dengan tanah.
"Pas angin saya berada di depan rumah sama bapaknya. Sampai tubuh saya terhempas angin," kata Sribawon, pemilik warung sekaligus rumah yang rata dengan tanah, Rabu (8/3).
Kata Sribawon, bersama suaminya Gimin bergegas menjauhi rumahnya. Karena tidak beberapa lama kemudian rumahnya roboh dan menimpa perabotnya.
"Saya lihat bentuknya seperti gentong berputar. Dari arah barat berjalan ke timur," katanya.
Sribawon dan suaminya saat ini menumpang ke rumah anaknya yang tidak jauh dari lokasi. Sementara rumahnya dibersihkan oleh masyarakat.
Puting beliung yang terjadi kemarin di desa Langlang, kecamatan Singosari. Kerusakan terjadi di tiga dusun yakni Langlang 1, 2 dan 3 dengan kondisi paling parah di Langlang 4.
Para warga membetulkan atap rumah yang porak poranda disapu angin. Beberapa memotong pohon yang tumbang.
Total jumlah rumah yang rusak sebanyak 248 dengan berbagai kategori. Sebanyak 81 rumah rusak ringan, 134 rumah rusak sedang, sementara 33 rumah rusak berat. Sebanyak tujuh orang mengalami luka-luka.
"Sebanyak tujuh orang terluka, tetapi korban sudah membaik. Sempat dirawat tetapi sudah diperkenankan pulang," kata Kompol Onyi Yusuf, Kapolsek Singosari di lokasi.
Saat ini bersama komponen masyarakat dari TNI-Polri melakukan kerja bakti. Sebanyak 500 orang membantu pembersihan puing-puing reruntuhan.
Sementara itu hingga saat ini air bersih masih belum berfungsi normal karena kerusakan pipa. Begitu pula PLN di beberapa titik masih mengalami kerusakan. Kabel yang terputus masih dibiarkan di pinggir jalanan.