1. MALANG
  2. GAYA HIDUP

Rumor jarum suntik mengandung HIV pada kursi bioskop di kota Malang

Ini sekelumit kisah mengenai jarum suntik mengandung HIV di kursi bioskop yang sempat menghebohkan Malang pada medio 2000-an.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Kamis, 03 November 2016 00:48

Merdeka.com, Malang - Pada sekitar pertengahan 2000-an, di wilayah Malang pernah ada sebuah rumor yang sangat santer beredar terutama kepada anak sekolah. Pada masa itu sebelum sosial media digunakan seramai sekarang, namun rumor itu sudah tersebar mulai dari siswa SMP hingga mahasiswa.

Berdasarkan rumor yang beredar tersebut, pada kursi bioskop di Malang telah disusupkan sebuah jarum suntik yang mengandung HIV dan dapat menulari orang lain yang tertusuk jarum tersebut. Bagai bola liar, rumor itu terus menyebar dan bahkan banyak orang yang percaya akan adanya rumor tersebut.

Dwi Zain (25) yang pada masa itu masih menggunakan seragam putih biru mengingat lagi tentang rumor yang berkembang tersebut. Dia bercerita bahwa pada saat itu teman-temannya bercerita bahwa harus berhati-hati ketika menonton bioskop karena adanya jarum tersebut.

Zain menuturkan bahwa pada saat itu rumor itu biasanya mengacu kepada bioskop yang terletak di Malang Town Square dan Dieng Plaza.

"Tapi saat itu saya sempat dilarang oleh kakak untuk menonton bioskop," tutur Zain.

Serupa dengan Zain, Ryan Singgih (27) yang pada masa itu masih studi di tingkat SMA juga menyatakan bahwa rumor tersebut juga sempat dia dengar. Bahkan dia mengatakan bahwa sempat sedikit takut ketika menonton bioskop sehingga memeriksa dulu kursi yang akan diduduki.

"Waktu itu sebelum duduk saya lihat dengan teliti dulu kursinya karena kalau pakai tangan takut tertusuk," ujar Ryan sambil terkekeh.

Pada rumor yang didengar Ryan, jarum suntik tersebut tersebar di seluruh bioskop yang ada di Malang. Bahkan tak hanya itu juga, pada rumor itu juga diceritakannya bahwa jarum-jarum ini juga dipasang di angkutan umum dan bus. Bahkan biasanya ketika rumor ini beredar, Ryan juga menuturkan bahwa ada seorang temannya yang menyaksikan pelaku penebar jarum ini tertangkap dan juga ada korban yang saat itu dirawat di rumah sakit.

Mengecek kursi bioskop sebelum menonton ini juga pernah dilakukan oleh Tantri Setyorini (29) sebelum menonton film. Walaupun dia mengaku tak terlalu percaya pada rumor tersebut tapi tetap saja dia melakukan pengecekan itu dulu.

"Lucunya dulu pernah ada teman saya yang sampai tidak mau nonton bioskop karena mendengar rumor tersebut," jelas Tantri.

Bioskop yang pada cerita Tantri merupakan tempat penebaran jarum tersebut adalah di bioskop Matos yang saat itu baru buka. Sedangkan Ovan Zaihnudin (31) menyebut pada waktu itu, berdasar rumor yang didengarnya, jarum yang beredar berada di bioskop Matos dan Dieng Plaza.

Walau mengaku tak terlalu terpengaruh dan percaya isu tersebut namun Ovan mengatakan bahwa walaupun saat itu menonton di bioskop lain namun secara refleks dia mengecek dulu kursi sebelum duduk. Rumor tak berdasar yang sempat beredar pada pertengahan dekade 2000-an ini memang merupakan salah satu kabar bohong cukup ramai yang pernah beredar di Malang.

Namun tentu saja hal ini tidak pernah terjadi, bahkan jika memang ada yang mencoba melakukannya maka potensi penyebaran HIV yang dapat dilakukan sangat kecil. Ketika jarum yang mengandung virus itu berada di udara terbuka selama beberapa waktu maka virus yang ada akan segera mati setelah beberapa saat.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Pojok Ngalam
  2. Malang dalam Cerita
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA