Arema Cronus terus menuntut kejelasan status dari Nemanja Vidakovic pada PT GTS.
Merdeka.com, Malang - Manajemen Arema Cronus mengaku tak puas dengan jawaban dari PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 terkait status Nemanja Vidakovic. Dilansir dari Bola.net, mereka menegaskan bakal terus meminta PT GTS untuk mengecek kembali status pemain tersebut.
"Manajemen Arema ingin kejujuran masing-masing pihak. Kami hanya menuntut ada pengakuan bahwa pihak-pihak yang keliru, alih-alih memberikan keterangan yang dipaksakan, lebih baik mereka mengaku keliru," ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.
Ruddy menegaskan bahwa tuntutan mereka ini dilancarkan bukan untuk mengklaim tiga poin pada laga kontra Bali United lalu. Hal ini juga tak dimaksudkan agar Bali United disanksi.
"Tujuan kami adalah menjaga kualitas dari turnamen ini," tuturnya.
Sebelumnya, Arema Cronus melayangkan protes pada PT GTS terkait dimainkannya Nemanja Vidakovic oleh Bali United kala bertanding menghadapi mereka. Walau begitu ternyata jawaban PT GTS menyatakan bahwa Vidakovic statusnya sah dan tidak sedang terkena hukuman larangan bertanding.
PT GTS menyatakan bahwa terdapat kesalahan dalam catatan di laman resmi mereka terkait jumlah kartu kuning Vidakovic. Mereka menyebut bahwa Vidakovic juga mendapat kartu kuning kala pertandingan kontra Persipura Jayapura di pekan kedua lalu namun tak tercatat di laman ISC.
Namun, argumen ini dipatahkan kubu Arema. Dalam investigasi yang mereka lakukan, manajemen klub berlogo singa mengepal tersebut menemukan bahwa pada pertandingan ini Vidakovic tak terkena kartu kuning, seperti yang diungkapkan PT GTS.
Terjadinya kasus ini menjadi sebuah keprihatinan sendiri untuk Ruddy Widodo. Dia khawatir ada upaya untuk menutupi kesalahan dengan kesalahan lain lagi.
"Kami hanya meminta agar operator lebih jujur lagi dalam menyelesaikan permasalahan ini," tandasnya.