1. MALANG
  2. AREMANIA

Arema Cronus tak sepakat dengan wacana pengurangan pemain asing

Arema Cronus terangkan sejumlah alasan mereka tolak wacana pengurangan pemain asing pada kompetisi mendatang.

©2017 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Rabu, 04 Januari 2017 18:17

Merdeka.com, Malang - Arema Cronus mengaku tidak sepakat dengan wacana yang beredar mengenai pengurangan kuota pemain asing di kompetisi mendatang. Dilansir dari Bola.net, Arema menyebut sejumlah alasan di balik sikap tak sepakat yang mereka tunjukkan.

"Juara kompetisi ini kan akan mewakili Indonesia di ajang AFC. Penekanannya di kata mewakili Indonesia," ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.

"Kalau pemain asing dikurangi, bisa jadi kita akan dijadikan bulan-bulanan. Padahal ini juga mewakili Indonesia. Tak hanya klub, nama baik negara juga akan tercoreng," sambungnya.

Ruddy menilai dari sisi industri pengurangan pemain ini juga tak baik. Pasalnya, salah satu nilai jual bagi kompetisi di Indonesia sendiri adalah keberadaan pemain asing ini.

"Mau nggak mereka tetap membayar mahal dengan adanya pengurangan pemain asing?" tukasnya?

Sebelumnya, beredar wacana yang mengatakan akan ada pengurangan jumlah pemain asing di kompetisi mendatang. Hal ini konon diputuskan terkait sulitnya mencari bibit lokal di sejumlah posisi untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Pemain asing di Arema sendiri saat ini adalah Esteban Vizcarra yang dipertahankan sejak musim lalu. Sedangkan pemain asing lain yang bakal dipinang untuk musim depan masih belum dibuka nama-namanya oleh manajemen Arema Cronus. Hanya saja diketahui bahwa tiga pemain ini adalah: stopper asal Argentina, gelandang berpaspor Australia dan penyerang berdarah Brazil.

Ruddy juga membeber dampak lain dari pengurangan pemain asing ini. Pengurangan ini dapat menyebabkan peningkatan permintaan pemain lokal, sementara jumlahnya sendiri cukup terbatas.

"Ini akan membuat harga pemain lokal naik gila-gilaan, terutama yang kualitasnya bagus," paparnya.

Sebagai sebuah industri, Ruddy menyebut sebaiknya regulasi di sepakbola tidak boleh terlalu sering berubah. Hal ini menurutnya justru akan menyulitkan industri tersebut untuk bertahan.

"Kalau regulasi berubah, sponsor, pemegang hak siar dan stakeholder lain pasti akan bingung. Industri perlu kepastian," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Kabar Arema
  2. Arema Cronus
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA