Mengenal lebih dekat tentang wine, mulai dari jenis anggur hingga karakter rasanya. Tertarik?
Merdeka.com, Malang - Mewujudkan obsesi untuk memperkenalkan kota Malang di kancah International, Hotel Tugu menggelar "A Degustation Dinner by Chef Nazario Orlando and Wine Pairing by Michael Militon" di Melati Restaurant, Selasa (11/4) malam. Bertepatan dengan nuansa Hari Jadi ke-103 Kota Malang, Melati Restaurant menyuguhkan menu-menu outentik Italia yang dipairing dengan lima jenis wine dari Vina Ventisquerro.
Acara makan malam yang dikemas dalam konsep fine dining ini, menyajikan lima jenis menu outentik Italia yang dimasak secara ekslusif oleh Chef Nazario Orlando. Uniknya, masing-masing menu itu dipadukan dengan beragam jenis wine asal Chile. Michael Militon, seorang beverages expert asal Perancis, memaparkan berbagai hal menarik tentang wine.
Tiga jenis dasar Wine
Berbicara tentang jenis dasar wine, Michael menuturkan ada tiga jenis utama wine berdasarkan warna, yakni wine putih, wine merah, dan wine dengan warna rose. Warna wine sendiri berasal dari kulit varietas anggur yang beragam. Sebut saja, Sauvignon Blanc, Merlot, Pinot Noir, dan lainnya. Wine putih merupakan jenis wine yang cocok dinikmati di negara iklim tropis, seperti di Indonesia.
Memadukan makanan dengan Wine, kata Michael, memang cukup rumit. Pasalnya, setiap negara memiliki kuliner dan cita rasa yang berbeda. Secara sederhana, ia membedakan penggunaan wine pada makanan berdasarkan pada warna.
"Sederhananya, wine putih dipadukan (pairing) dengan daging putih (poultry), dan wine merah dengan daging merah," kata Michael, dalam bahasa Inggris, Selasa (11/4) lalu.
Mengenal Chile Wine
Chile Wine dari Vina Ventisquerro memiliki keunggulan tersendiri. Chile, kata Michael, merupakan negara di Amerika Selatan yang sangat sesuai untuk menanam anggur. Chile memiliki kondisi aam yang unik, dan jarang diserang hama. Sehingga, perkebunan anggur di wilayah ini jarang menggunakan pestisida.
Chile Wine dari Vina Ventisquerro memperhatikan segala aspek pembuatan wine, mulai dari varietas anggur, iklim hingga pengolahan, atau dikenal dengan istilah Terroir. Kata Michael, Terroir merupakan konsep dari bahasa Perancis terkait pembuatan anggur. Yakni, dengan memperhatikan varietas anggur, elevasi dan bentuk kebun anggur, jenis dan kimia tanah, iklim dan kondisi musiman, serta pengolahan wine.
"Chile Wine ini (Vina Ventisquero) ditanam, diproses, dan difermentasi sendiri oleh produsen. Tujuannya, untuk dapat mengukur kualitas wine. 40 persen Chile Wine ini menggunakan Cabernet Sauvignon," terang Michael.
Cebernet Sauvignon sendiri merupakan salah satu varietas anggur wine merah yang telah diakui dunia. Bermula dari Perancis, varietas anggur ini kemudian mulai dibudidayakan di penjuru Eropa dan Amerika, seperti pegunungan Santa Cruz dan Lembah Napa di California, Teluk Hawkes di Selandia Baru, termasuk di Colchagua di Chili.
Karakter Wine dan jenis makanan yang sesuai
Pairing Wine, kata Michael, memperhatikan jenis wine yang sesuai untuk jenis makanan tertentu. Tiap jenis wine memiliki karakteristik sendiri berdasarkan varietas anggur yang digunakan.
"Konsumsi wine, akan lebih baik jika diawali dengan jenis wine putih, seperti Sauvignon Blanc dari Vina Ventisquerro. Karakter rasanya light body, dan layak dikonsumsi dengan makanan yang tak begitu berat, seperti udang (prawn), agar tak mengalahkan rasa winenya," jelas Michael.
Berdasarkan penjelasan Michael, berikut jenis wine dari Vina Ventisquerro, dan makanan yang sesuai dengannya (pairing wine):
Clasico- Sauvignon Blanc
Sauvignon Blanc merupakan varietas anggur dengan kulit hijau cerah. Varietas anggur ini berasal dari Bordeaux, Perancis.
Karakter: light body, rasa tidak terlalu kuat
Pairing: makanan yang tidak terlalu berat, seperti udang (prawn)
Grey - Chardonnay
Chardonnay, yakni varietas anggur berkulit hijau, dan umumnya menjadi bahan baku wine putih. Varietas ini berasal dari Burgundy, Perancis bagian Timur.
Karakter: rasa cenderung asin
Pairing: sari laut (seafood) yang cenderung asin
Reserva- Pinot Noar
Pinot Noar, yakni jenis anggur berkulit hitam yang cukup sulit ditanam dan difermentasi menjadi anggur. meski demikian, kualitas rasanya terbilang cukup populer di dunia.
Karakter: lebih lembut, dan feminin
Pairing: dicocokkan dengan beef ravioli, risotto
Reserva - Merlot
Merlot, yakni varietas anggur dengan kulit berwarna biru tua. Seringkali dijadikan sebagai campuran wine varietal.
Karakter: lebih full body dibanding pinot noar, rasa cenderung seperti buah-buahan (plum)
Grey - Cabernet Sauvignon
Cabernet Sauvignon dijuluki sebagai "The King of Grapes". Varietas anggur ini cukup diakui sebagai bahan dasar pembuatan wine merah.
Karakter: maskulin, lebih kuat, lebih tanin, full body,
Pairing: cocok dengan tenderloin