1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Sutiaji: Pembangunan SDM di Ekonomi Kreatif dan Parisiwata Penentu Masa Depan Bangsa

Kepala Bekraf, Triawan Munaf juga mengatakan sektor Ekonomi Kreatif secara konsisten mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

©2018 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Contributor : Darmadi Sasongko | Jum'at, 23 November 2018 13:30

Merdeka.com, Malang - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf mengatakan sektor Ekonomi Kreatif secara konsisten mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini membuktikan kontribusi sektor ekonomi kreatif semakin penting dalam perekonomian naional.

Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sektor ekonomi kreatif terus mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar 4,38 persen, 2016 naik 4,95 persen, 2017 tumbuh 5,25 persen dan 2018 naik 5,60 persen.

"Sektor ekonomi kreatif menyumbang 852,56 triliun pada 2015, 922,59 tahun 2016, 1.009 triliun tahun 2017 dan 1.105 triliun pada 2018," kata Triawan Munaf dalam dialog publik Daya Saing Indonesia di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Kamis (22/11).

Sementara kontribusi PDB Bekraf terhadap PDB Nasional juga terus mengalami peningkatan sejak 2015 sebsar 7,39 persen, 2016 mengalami kenaikan 7,44 persen dan 2017 mengalami kenaikan 7,57 persen.

Sektor Bekraf juga berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja yang juga meningkat setiap tahun. Tahun 2015 sebanyak 15,96 juta orang tenaga kerja terserap, 2016 menyerap 16,90 juta orang, 2017 menyerap 17,45 juta orang dan 2018 menyerap 18,10 juta orang. Terjadi pertumbuhan tenaga kerja dari sektor ekonomi kreatif 5,22 persen (2015), 5,95 persen (2016), 3,23 persen (2017) dan 7,72 persen (2108).

Kontribusi tenaga kerja bekraf terhadap tenaga kerja nasional pun tumbuh dari 2015 sebesar 13,90 persen, 2016 naik 14, 28 peren dan 2017 tumbuh 13,74 persen.

Sementara tidak kalah penting adalah kontribusi ekspor sektor ekonomi kreatif dari 2015 sebesar US$19,3 miliar, tumbuh menjadi US$19,99 miliar pada 2016, kemudian menjadi 21,5 miliar pada 2017 dan 2018 tumbuh menjadi 22,6 miliar. Pertumbuhan ekspor sektor ekonomi kreatif tercatat naik sebesar 6,60 persen pada 2015, 2016 naik sebesar 3,23 persen, 2017 naik sebesar 7,59 persen, dan 2018 naik 5,43 persen.

Sedangkan kontribusi ekspor Ekonomi Kreatif terhadap ekspor nasional pada 2015 sebasar 12,88 persen, 2016 sebesar 13,77 persen, dan 2017 sebesar 15,93 persen.

Triawan optimis ekonomi kreatif akan terus berkembang dengan terbuka peluang pasar yang semakin lebar. Ayah artis penyanyi Sherina Munaf ini mencontohkan adanya jutaan orang yang siap menyerbu aneka produk kreatif nasional.

"Potensi ekonomi digital Indonesia di pasar China cukup besar. Ada 400 juta kelas menengah yang siap belanja barang-barang Indonesia," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di bidang ekonomi kreatif dan pariwisata akan menjadi lokomotif masa depan bangsa. Kota Malang sendiri sejak awal sudah mengantongi semangat positif sebagai Kota Kreatif, Kota Pariwisata dan Kota Pendidikan.

"Kota Malang sudah terkenal dengan ekonomi kreatifnya dan semakin produktif dengan dukungan pemerintahnya. Di Kota Malang ada pengembangan kampung-kampung tematik sebagai inovasi untuk memberdayakan masyarakat," kata Sutiaji, Wali Kota Malang.

Kota Malang dengan Kabupaten Malang dan Kota Batu sebagai bagian yang saling menguatkan untuk sebuah nilai strategis yakni Malang Raya. Kekuatan tersebut dengan sekian potensial disadari sebagai daya tarik masyarakat Indonesia, bahkan dunia untuk melirik Kota Malang.

"Kota Malang gudangnya kreator-kreator. Kota Malang memiliki 632 start up, yang berbasis ekonomi kreatif serta 3.355 industri kecil dan menengah," tegasnya.

Yanuar Nugroho, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan memastikan kunci pembangunan saat ini pada manusianya. Kualitas manusia Indonesia terus ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing.

Yanuar menyoroti industri pariwisata yang kini menjadi primadona. Kontribusi sektor ini sangat besar dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi bangsa.

“Menjadikan pariwisata Indonesia sebagai sumber devisa utama sangat bergantung pada kualitas manusia,” kata Yanuar.

PILIHAN EDITOR

(RWP) Laporan: Darmadi Sasongko
  1. Teknologi
  2. Sutiaji
  3. Kota Malang
  4. Pemkot Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA