1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Pesan Menteri Muhadjir di Hari Pendidikan Nasional 2017

Peringati Hari Pendidikan Nasional 2017, ini pesan Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy.

Mendikbud, Muhadjir Effendi. ©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Selasa, 02 Mei 2017 13:57

Merdeka.com, Malang - Layaknya pengetahuan umum, tiap 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Jatuh pada hari Selasa di tahun 2017 ini, Bupati Malang, Rendra Kresna memimpin upacara peringatan yang dihelat di Stadion Kanjuruhan Kepanjen.

Upacara peringatan Hardiknas itu diikuti 44 pleton, terdiri dari Satsikmil Ajendam V/Brawijaya, gabungan guru tenaga pendidik, anggota IGTKI, HIMPAUDI, IGRA, Mahasiswa UNIRA & STIKes Kepanjen, Siswa SMA/KN 1 Kepanjen. Uniknya, 1000 siswa dari SMPN 4 Kepanjen ambil bagian sebagai paduan suara. Hadir sebagai undangan, Wakil Bupati Malang, Sekretaris daerah, jajaran Forpimda, Instansi Vertikal Kab. Malang, Anggota DPRD, Kepala UPT Kantor Dinas Pendidikan kecamatan & Kepala Sekolah se-Kabupaten Malang, Ketua MKKS SMP/SMA/SMK Swasta.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy dalam pidato tertulis yang dibacakan Bupati Malang menuturkan, sosok tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara mempunyai beberapa pemikiran. Terkait kepemimpinan, Ki Hajar Dewantara mengajukan konsep "laku telu". Yakni, tiga peran yang dirumuskan dalam frasa Jawa sebagai "ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani". Frasa tersebut bermakna "apabila didepan memberi teladan, apabila ditengah memberi inspirasi dan apabila di belakang memberi dorongan".

Konsep tersebut, tutur Muhadjir, perlu dihayati oleh para pendidik, saat dunia pendidikan mengalami krisis keteladanan dan praktek pendidikan tidak menginspirasi. Sementara, dorongan dari arah belakang dari kepemimpinan pendidikan tidak disertai pemberian arah dan haluan untuk peserta didiknya. Gagasan Ki Hajar Dewantara menjadi acuan visi Presiden RI terkait pendidikan. Karena masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh generasi peserta didik yang memiliki budi pekerti yang kuat, serta menguasai bidang keterampilan hidup, vokasi dan profesi abad 21.

Muhadjir menyampaikan, saat ini tengah diupayakan penyelarasan, penyatuan dan pembauran bidang kebudayaan dengan pendidikan. Begitu juga dalam pemanfaatan sumber-sumber belajar yang ada di kelas, di lingkungan sekolah dan diluar sekolah. Sehingga, proses pembelajaran tidak terkotak-kotak, tersekat/tertutup, sumpek melainkan terbuka, luwes dan leluasa. Untuk itu, dalam reformasi pendidikan nasional ini, kerja keras yang kontruktif, penuh keikhlasan dan pengorbanan serta pengabdian tulus seluruh insan pendidikan sangat diharapkan.

Sementara itu, Bupati Malang, Rendra Kresna menegaskan, kualitas pendidikan harus meningkat dari tahun ke tahun. Tak melulu soal sarana dan prasarana, kualitas pendidikan juga ditentukan oleh para pelaksana dari pendidikan itu sendiri. Artinya, kata Rendra, kepala sekolah, guru, komite dan masyarakat pemerhati pendidikan tak hanya tampil karena tupoksi.

"Kepala sekolah, guru, komite dan masyarakat pemerhati pendidikan juga harus tampil aksi, jangan hanya karena tupoksi. Tapi harus ada nilai tambah dimana kemauan untuk menjadi lebih baik sehingga pendidikan yang berkualitas bisa kita wujudkan," papar Rendra.

Plt. Dinas Pendidikan, Pudianto menyampaikan bahwa peringatan hardiknas 2017 di kabupaten Malang dirayakan dengan berbagai kegiatan. "Dinas pendidikan telah melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka upaya-upaya penguatan pendidikan yang ramah iman taqwa, ramah lingkungan, ramah anak dan sekaligus menjadi bagian penguatan untuk pelaksanaan program prioritas pembangunan kabupaten Malang," terangnya.

Pudianto menjelaskan, beberapa kegiatan lomba dan seni budaya akan dipusatkan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Beberapa lomba tersebut yakni, lomba eggrang, patelele, gobak sodor, lomba tari saman tingkat sekolah dasar, lomba sepak bola.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Pendidikan
  2. Kabupaten Malang
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA