Pamit ke istri buang air, Jemiran malah gantung diri di pohon jati

Tubuh Jemiran (70) ditemukan tergantung di pohon jati belakang rumahnya. Padahal, pagi-pagi buta korban izin pada istrinya hendak buang air besar

Merdeka.com, Malang - Tubuh Jemiran (70) ditemukan tergantung di pohon jati belakang rumahnya. Padahal, pagi-pagi buta korban izin pada istrinya hendak buang air besar.

Jenazah warga dusun Tugusari, desa Bumirejo, kecamatan Dampit, kabupaten Malang itu ditemukan istrinya, Mainten (57) sekira pukul 05.15 WIB. Korban diduga bunuh diri 15 menit sebelum ditemukan.

"Korban berpamitan pada istrinya untuk berangkat kerja, sebelum berangkat bilang pada istrinya akan ke belakang," kata AKP Dian Vicky Shandy, Kasubag Humas Polres Malang, Senin (15/1).

Istrinya curiga kemudian menyusul ke belakang rumah. Saat itu Mainten hanya melihat sepasang sendal jepit milik korban di dekat kamar mandi.

Karena tidak menemukan suaminya, sang istri melakukan pencarian ke belakang rumah dan melihat baju yang dikenakan korban. Saat Mainten mendekat, mengetahui korban sudah menggantung di pohon jati.

"Korban menggantung dengan menggunakan seutas tali tampar plastik yang terlilit di leher," katanya.

Hasil pemeriksaan jenazah Polsek Dampit dan team medis diketahui tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban yang dalam riwayat hidupnya menderita sakit darah tinggi itu meninggal murni karena gantung diri.

"Karena terdapat tanda-tanda lidah menjulur dan keluar air mani di alat kelamin," katanya.

Kasus gantung diri sebelumnya juga terjadi di Jalan Nusa Indah Desa Sukoanyar, kecamatan Wajak Minggu (15/1) sekitar pukul 12.30 WIB. Korban atas nama Sakijan (75) ditemukan meninggal gantung diri usai makan siang bersama keluarga.

Anak korban, Harinik mendapati korban gantung diri dengan seutas tali plastik warna biru yang diikatkan di kayu blandar dalam kandang ayam. Posisi kaki korban melipat menyentuh tanah dengan ikatan simpul hidup di leher.