Festival Mbois 2016 ini diharap mampu membantu pengembangan ekonomi kreatif di kota Malang.
Merdeka.com, Malang - Sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu hal yang kini tengah jadi perhatian utama bagi Pemkot Malang. Salah satu upaya Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Malang Creative Fusion (MCF) untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif ini adalah dengan menggelar Festival Mbois 2016 pada bulan november - desember mendatang.
Kepala Disperindag, Tri Widyani, mengatakan, sebagai sebuah platform, Festival Mbois 2016 merupakan sistem integrasi publikasi dan branding event kreatif Kota Malang baik secara online maupun offline.
"Diharapkan even ini menjadi sebuah saluran informasi beragam kegiatan kreatif Kota Malang," kata Tri Widyani.
Sebagai even kreatif, festival itu akan dilaksanakan secara berkesinambungan, dengan pola kolaborasi antar pelaku industri kreatif multisektor yang berada di dalam jejaring MCF serta mengusung misi penguatan kompetensi dan pengembangan komunitas pelaku industri kreatif Kota Malang agar berdaya saing tinggi.
"Tujuannya adalah menciptakan ekosistem industri kreatif yang berkembang secara berkesinambungan," tuturnya.
Festival Mbois 2016 sendiri akan dibuka pada tanggal 3 November 2016 dan pada berakhir tanggal 10 Desember 2016. Event besar bagi pegiat ekonomi kreatif ini dipusatkan di tiga tempat berbeda yaitu Malang Digital Lounge, MX Mall, dan Graha Cakrawala.
Berbagai acara mulai dari workshop, seminar, pameran, pagelaran, kompetisi, serta pasar kreatif akan mengisi penyelenggaraannya yang lebih dari satu bulan tersebut. Seluruh sub sektor ekonomi kreatif yang potensial di kota Malang akan tersentuh secara merata tanpa terkecuali.
Walikota Malang, H. Mochammad Anton berharap Festival Mbois 2016 ini dapat menjadi langkah awal mengembangkan industri kreatif Kota Malang agar berdaya saing disamping menguatkan pola kolaborasi pentahelix industri kreatif menuju ekosistem kreatif yang berkembang berkesinambungan.
"Pada dasarnya pelaku ekonomi kreatif yang sebagian besar anak muda ini membutuhkan tempat dan ruang, dan Pemkot Malang menangkap pesan itu dengan memberikan fasilitas apa saja yang mereka butuhkan agar bisa berkembang," kata Abah Anton.
Menurut Abah Anton, ajang Festival Mbois juga diharapkan mampu menjadi sebuah sarana edukasi dan memperluas wawasan masyarakat mengenai potensi industri kreatif di Kota Malang khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
"Pengembangan ekonomi kreatif ini seiring dengan program Presiden Joko Widodo," ungkapnya.
Pencanangan Ekonomi Kreatif sebagai sektor ekonomi andalan Indonesia oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo sendiri direalisasi dengan dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dan hal itu mendapat sambutan serta respon yang cukup baik oleh para pelaku industri kreatif di Indonesia khususnya di Kota Malang.
Gelaran Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) ke-2 yang telah dilaksanakan pada bulan April 2016 lalu di Kota Malang, merupakan titik awal gerakan komunitas kreatif, akademisi, kalangan bisnis dan Pemerintah Kota Malang sendiri untuk semakin berkarya dan mengembangkan diri dalam mewujudkan pencapaian Kota Malang sebagai kota kreatif.
Pengembangan 16 subsektor kreatif sebagaimana amanat Bekraf saat ini benar-benar diapresiasi positif Pemkot Malang, salah satunya dengan cara menciptakan 1.000 start up atau pengusaha pemula di bidang industri kreatif.
"Harapannya ke depan Kota Malang bisa menjadi percontohan pengembangan ekonomi kreatif yang maju dan handal di Indonesia," pungkas Abah Anton.