Abah Anton resmikan Rumah Pangan Kita milik Bulog

Abah Anton resmikan Rumah Pangan Kita yang merupakan outlet dari Bulog untuk menghadirkan pangan yang terjangkau.

Merdeka.com, Malang - Walikota Malang, H. Mochammad Anton pada minggu (23/10) pagi melakukan peresmian Rumah Pangan Kita (RPK) yang merupakan outlet dari Bulog bagi masyarakat di Lapangan Rampal kota Malang. Peresmian tersebut dihadiri pula oleh Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono, Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol (Arm), Aprianko Suseno, Kepala Bulog Subdrive Malang, Arsyad, Ketua TP PKK Kota Malang, Hj. Farida Dewi Suryani dan beberapa kepala SKPD.

Pada kesempatan itu, Abah Anton itu mengatakan, keberadaan RPK bisa memberikan kepastian ketersediaan pangan yang baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan sembako. Abah Anton juga menekankan, adanya RPK merupakan bentuk peran pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya, khususnya di bidang pangan.

"Terima kasih kepada Bulog yang telah berkontribusi dalam RPK, karena pangan adalah kebutuhan mutlak dan pokok kita, dengan harapan masyarakat Kota Malang tidak kehabisan sembako," kata Abah Anton.

Kepala Bulog Sub Divisi Malang, Arsyad, mengatakan, RPK merupakan outlet Bulog dan nantinya akan dibentuk di tiap RW, agar memudahkan warga mendapat sembako dengan harga yang murah dan terjangkau.

Abah Anton resmikan Rumah Pangan Kita
© 2016 merdeka.com/Istimewa

"Rencananya di tiap RW akan ada satu outlet," kata Arsyad.

Arsyad menjelaskan jika RPK memiliki tiga pilar penting yakni ketersediaan pangan di Malang, keterjangkauan sembako yang baik dan murah, serta kontinuitas harga dan stabilisasi yang terjangkau.

"Silahkan warga atau seluruh masyarakat bisa mendaftar menjadi outlet RPK," kata Arsyad.

Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol (Arm) Aprianko Suseno, mengaku sangat mendukung program baik ini, bahkan rencananya di tingkat Kodim hingga Koramil akan dibuka outlet, sehingga jangkauan masyarakat semakin luas.

"Masyarakat bisa semakin ringan bebannya dan bisa semakin sejahtera," jelas Aprianko.