1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Industri dan kota kreatif di mata CEO KapanLagi

Steve menceritakan, salah satu industri kreatif yang tengah berkembang ialah di bidang digital.

©2016 Merdeka.com Reporter : Haris Kurniawan | Jum'at, 01 April 2016 09:14

Merdeka.com, Malang - CEO KapanLagi Networking (KLN) Steve Christian memiliki pandangan dalam pengembangan industri dan kota kreatif di Indonesia. Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2016.

Steve menceritakan, salah satu industri kreatif yang tengah berkembang ialah di bidang digital, seperti yang tengah dijalankannya saat ini. Perkembangan ini tak lepas dari kehadiran jaringan internet.

Ia mengatakan, jumlah pengguna internet setiap tahunnya terus bertambah. Jumlah pengguna terbanyak pun didominasi kaum wanita. Di mana mereka turut serta meningkatkan pendapatan dari pasar sektor digital.

"Internet lebih banyak ceweknya, kalau itu terjadi perkembangan industri digital akan luar biasa. Mengapa kalau ceweknya lebih banyak industri digital akan berkembang banyak? Karena industri digital di advertising ada di perempuan," ujarnya di Hotel Harris, Malang, Jawa Timur, Kamis (31/3).

Karena kata dia, ekonomi kreatif di bidang penjualan melalui subsektor digital dan internet memiliki potensi besar. Mengingat, hal ini cukup dicari oleh masyarakat.

"Tren internet sekarang berita nomor dua, tapi orang cari jualan ternyata lebih tinggi. Jual mobil, baju, hijab, jual apapun. Tiket pesawat juga satu komoditas berkembang pesat di online," terangnya.

Pria Arek Malang (Arema) ini mengungkapkan, tiga tren industri kreatif yang tengah berkembang pesat di Indonesia. Yakni, mobile sharing, video creator dan online seller.

"Mobile sharing semakin menjanjikan di dunia digital. Kemudian video creator, dan online seller. Sekarang tidak pengaruh di mana, mau di desa atau kota semua punya kesempatan," jelasnya.

Sementara itu, mengenai kota kreatif, dirinya melihat Kota Malang salah satu kota yang memiliki potensi besar di industri digital. Ia pun memberi saran kepada masyarakat dan anak muda Kota Malang yang ingin berkecimpung di subsektor ekonomi kreatif lewat dunia digital.

"Saya melihat Malang punya potensi sangat besar di industri yang saya geluti. Kreatif ekonomi intinya adalah crowd economy. Intinya mereka bisa bikin crowd economy, di mana yang dia bikin bisa menjangkau jutaan orang.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Event
  2. ICCC MALANG 2016
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA