Wali Kota Malang, H. Mochammad Anton, membuka gelaran BNI Hackfest 1st round Malang 2017 di Digital Lounge (Dilo), Sabtu (13/1).
Merdeka.com, Malang - Wali Kota Malang, H. Mochammad Anton, membuka gelaran BNI Hackfest 1st round Malang 2017 di Digital Lounge (Dilo), Jalan Basuki Rahmat, pada Sabtu (13/1). Acara yang terbentuk atas kolaborasi Bank BNI, PT Telkom Indonesia, Malang Creative Fusion (MCF) serta komunitas Startup Singo Edan (Stasion) ini bertujuan mengembangkan para kreator muda di dunia digital melalui ide dan inovasi baru mereka.
Dalam sambutannya, Abah Anton engatakan bahwa dia sangat mengapresiasi gelaran semacam ini. Seiring perkembangan waktu, dunia digital sedang tumbuh pesat dan membutuhkan banyak tenaga kreatif di dalamnya.
"Acara semacam ini layak diapresiasi karena kolaborasi antara para pelaku industri kreatif, pemerintah dengan pihak ketiga dalam hal ini Bank BNI menjadi contoh dan dikembangkan," ujar Abah Anton.
Menurut Abah Anton, potensi besar industri kreatif di kota Malang utamanya dalam bidang digital kreatif perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Dalam upaya itu, Pemkot Malang pada tahun lalu telah membentuk Malang Creative Fusion (MCF) sebagai wadah yang memayungi pelaku industri kreatif agar bisa menampilkan karya mereka serta berani bersaing di level internasional.
"Pemerintah harus menjadi fasilitator para anak muda yang kreatif ini sehingga ide dan pikirannya mampu memberikan sumbangsih bagi perkembangan industri kreatif tanah air," jelasnya.
Dikatakan pula, potensi besar para pelaku industri kreatif di Kota Malang ini ditopang dengan adanya 55 Perguruan Tinggi yang tersebar di hampir 5 kecamatan yang ada. Modal itu cukup kuat karena kolaborasi antara pelaku industri dan akademisi cukup penting dalam rangka melahirkan inovasi yang berkualitas tinggi.
"Pemerintah berharap industri kreatif Kota Malang khususnya bidang digital ini bisa bersaing di tingkat global," ujar Abah Anton.
BNI Hackfest sendiri merupakan kompetisi membuat aplikasi atau program untuk tiga kategori yakni bidang bisnis, pelayanan publik dan perbankan. Tiga tema itu dipilih karena menyangkut dengan kebutuhan publik serta dapat mempermudah dan memperlancar pertumbuhan perekonomian. Kompetisi ini dilakukan di lima kota besar antara lain Malang, Bandung, Makkasar, Yogyakarta dan Jakarta. Khusus di Kota Malang jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 95 tim dan setelah dilakukan penyaringan sebanyak 50 tim masuk dalam tahap kompetisi.
"Kompetisi ini diharapkan akan mengembangkan semangat inovasi digital daerah, dan tidak terkonsentrasi pada daerah besar saja seperti Jakarta," kata SEVP Teknologi Informatika BNI, Dadang Setiabudi.
Aplikasi terbaik di setiap daerah nantinya akan dibawa ke sesi inkubasi Bank BNI Inovation di Jakarta untuk mendapatkan pembekalan dan penajaman model operasi dan model bisnis. Tak hanya itu sejumlah hadiah besar juga telah disiapkan panitia dalam festival ini.