Dua mayat tanpa identitas ditemukan di sebuah parit sawah warga Dengkol, Singosari.
Merdeka.com, Malang - Warga di Dengkol, kecamatan Singosari, kabupaten Malang pada pagi ini digegerkan dengan penemuan dua mayat pada saluran air. Dilansir dari Merdeka.com, dua mayat yang diduga bapak dan anak ini ditemukan meringkuk berdekatan di sebuah saluran air tanpa ada identitas yang ditemukan.
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga Dukun Krajan Borokambang, Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Saksi penemuan korban adalah Bani (73) dan Warni (50) yang hendak berangkat ke sawah terkejut ketika menemukan kedua mayat tersebut sekitar pukul 06.30 WIB.
Satu mayat diperkirakan berusia 50 tahun sementara satu lagi diperkirakan berusia 30 tahun. Korban berusia 50 tahun mengenakan baju warna hitam dan celana gelap. Sedangkan jenazah yang lebih muda mengenakan kaos kerah bergaris biru merek Cressida, mengenakan celana jin dan memiliki tahi lalat di atas bibir kiri.
Berdasar ditemukannya bukti beberapa luka di bagian kepala pada jenazah yang berusia muda, kedua mayat diduga korban tindak kekerasan. Pada jenazah yang berusia tua, tidak nampak adanya tanda kekerasan maupun luka.
Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Adam Purbantoro mengungkapkan, mayat ditemukan dalam posisi berdempetan. Dugaan sementara keduanya merupakan korban tindak kekerasan.
"Luka di kepala diduga akibat benda lancip, karena lukanya tidak menimbulkan goresan. Namun untuk yang tua tidak ditemukan luka sama sekali, karena itu butuh autopsi," kata Adam di kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, jumat (17/6).
Keduanya diduga tewas sekitar pukul 03.00 WIB berdasar masih adanya darah yang keluar. Lokasi penemuan korban sendiri berada di parit irigasi sawah yang cukup jauh dari permukiman.
Kata Adam, saksi Warni semula mengecek saluran air yang tidak lancar. Setelah dicek ternyata terdapat dua mayat tergeletak menyumbatnya. Saksi kemudian pulang memberitahukan suaminya, Bani selaku pemilik sawah.
"Polres mengamankan TKP dan jenazah selanjutnya dibawa ke KM RSSA untuk dimintakan visum," katanya.