Pianis dan penyanyi berbakat asal Malang, Christabel Annora merilis album perdananya yang bertajuk
Merdeka.com, Malang - Setelah sebelumnya merilis single-nya yang berjudul Sunshine Talks melalui Rolling Stone Indonesia, pianis berbakat asal Malang, Christabel Annora secara resmi merilis album debutnya yang berjudul Talking Days melalui label Barongsai Records.
Seperti yang dilansir KapanLagi.com dari Solid Rock, penggunaan judul Talking Days tidak sekedar karena kata-katanya yang mudah diingat tetapi ada makna dan arti yang lebih dalam. Christabel Annora sendiri mengaku kalau seluruh track di dalam album ini sudah diatur untuk menggambarkan suasana sejak kita membuka mata di kala subuh hingga kembali terlelap di tengah malam, senada dengan judul album debutnya.
"Secara umum, tema album ini memang berkutat pada perasaan dan pikiran yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Soal apa yang biasa kita lihat, pikirkan, dan rasakan selama hampir 24 jam,” ungkap Christabel Annora.
Album ini sendiri merupakan refleksi dari kehidupan pribadinya yang dikemas dengan barisan lirik yang sederhana dan alunan musik yang menawan. “Di album ini saya menceritakan banyak hal. Semuanya berdasarkan pengalaman pribadi. Mulai dari rasa bersyukur atas hidup, menyadari sifat-sifat jelek, sampai pada hal-hal remeh seperti malas menonton acara televisi yang buruk, misalnya," lanjut penyanyi yang selalu tampil dengan piano ini.
Talking Days berisi 13 lagu yang seluruhnya memiliki komposisi musik yang terpengaruh musik klasik dengan bagian piano yang sangat menonjol namun tetap menawan dan sangat mudah dinikmati. Salah satu track di album ini merupakan cover lagu Desember milik Efek Rumah Kaca yang digubah dalam komposisi piano yang lembut dan tenang. Masuknya lagu Desember dalam album ini juga didasari oleh alasan yang cukup unik.
"It's a personal thing. Pada dasarnya saya memang suka sekali dengan lagu itu. Kebetulan, 80% proses penciptaan lagu-lagu di album ini terjadi pada bulan Desember. Ada makna tersendiri bagi saya, karena memang banyak peristiwa penting yang terjadi pada bulan itu. Hingga suatu malam, saya sendirian menyetir mobil dan mendengarkan “Desember” dalam perjalanan pulang ke rumah. Seketika itu saya langsung berpikir, 'Ah, lagu ini harus masuk di album saya. It will completes my story in the album," jelasnya tentang alasan membawakan lagu milik Efek Rumah Kaca tersebut.
Album ini dikerjakan selama dua tahun di dua studio musik kota Malang yaitu di Nero Studio bersama Bambang Iswanto (The Morning After) dan Minorcubes Studio bersama Bie Paksi (Wake Up Iris!). Dalam penggarapannya, banyak musisi kota Malang yang terlibat seperti Octavianus Triangga (cello), Timotius Lalompoh (violin), dan Steffani BPM (glockenspiel) yang juga kerap membantu Christabel saat tampil live.
Namun pada beberapa lagu tampil jiha Iksan Skuter, Oneding (Snickers and The Chicken Fighter), dan Bambang Iswanto (The Morning After) yang melengkapi keanggunan dan keindahan album ini. Album ini sendiri saat ini sudah tersedia di sejumlah platform digital music seperti iTunes, Spotify, Deezer, dan Google Play. Bentuk fisik dari album ini sendiri akan dirilis pada akhir bulan Mei ini.