Arema Cronus berharap pengurus PSSI yang selanjutnya dapat menjauhkan sepakbola Indonesia dari politik.
Merdeka.com, Malang - Sebuah harapan diungkapkan Arema Cronus terkait pergantian Ketua Umum dan Komite Eksekutif di PSSI. Dilansir dari Bola.net, mereka berharap dengan adanya pergantian rezim di federasi, sepakbola Indonesia bisa dijauhkan dari politik.
"Mudah-mudahan, ke depannya, sepakbola Indonesia bisa kembali ke jati dirinya," ujar General Manager Arema Cronus, Ruddy Widodo.
"Mohon maaf saja, dengan segala hormat, beberapa tahun belakangan ini kan sepakbola Indonesia dibawa ke ranah politik," sambungnya.
Rudy menyatakan bahwa politisasi yang berjalan ini menyebabkan sepakbola Indonesia menjadi korban. Tak hanya sekedar secara organisasi, secara teknis, sepakbola Indonesia juga jadi korban.
Secara teknis, bisa kita lihat setiap ada agenda politik, seperti Pilkada, jadwal kompetisi di-delay," tuturnya.
Rezim kepengurusan La Nyalla Mattalitti di PSSI hampir dipastikan akan segera berakhir. Dalam Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Rabu (3/8) lalu, disepakati KLB untuk memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan anggota Komite Eksekutif PSSI bakal dihelat pada 17 Oktober 2016 mendatang.
Ruddy juga menegaskan bahwa Arema Cronus tak menginginkan posisi apapun di kepengurusan PSSI mendatang. Menurutnya, Arema Cronus hanya ingin sepakbola Indonesia lebih baik dan jauh dari politik.
"Karenanya, kami berharap Ketua Umum PSSI mendatang bisa mengembalikan sepakbola seperti jati dirinya," tandasnya.