Merdeka.com, Malang - Manajemen Arema FC menepis tudingan bahwa mereka memainkan pemain ilegal pada laga leg kedua semifinal Piala Presiden 2017 kontra Semen Padang. Dilansir dari Bola.net, mereka menilai tudingan tersebut hanya mengada-ada.

"Kalau Bertoldo memang bermasalah, seharusnya kan sejak babak penyisihan tidak boleh bermain. Mengapa baru diprotes pada semifinal ini," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

Ruddy mengatakan bahwa tudingan pada Felipe Bertoldo dan Arema ini terjadi karena ada pihak yang belum rela Arema menang pada pertandingan tersebut. Ruddy berharap agar pihak tersebut segera legawa karena dalam olahraga, kalah-menang merupakan hal biasa.

"Jika menang, bersyukur tanpa meremehkan lawan. Kalau kalah, akui kekurangan tanpa mencari kesalahan orang lain," tuturnya.

Sebelumnya, Semen Padang mempersoalkan tatus pemain Arema FC, Fellipe Bertoldo. Mereka menilai Bertoldo merupakan pemain bermasalah karena paspor Timor Leste yang dimilikinya merupakan hasil rekayasa federasi sepakbola negara tersebut.

Sementara itu, manajemen Arema FC sendiri sebelumnya mengaku telah menunggu sikap federasi sepakbola Indonesia (PSSI). Mereka mengaku sebelumnya telah berkonsultasi pada federasi terkait status Felipe.

"Sejauh ini tak ada peringatan atau semacamnya, baik dari federasi maupun AFC pada Arema. Jadi, kami berasumsi tidak ada masalah," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

• Regulasi tak berubah, Arema FC ganti incar stopper lokal
• Lima gol kontra Semen Padang jadi pembuktian bagi Cristian Gonzales
• Bek muda Arema FC, Junda Irawan dilirik Timnas U-22
• Ini kunci keberhasilan Gonzales cetak 5 gol ke gawang Semen Padang
• Aji Santoso ungkap kunci kemenangannya atas Semen Padang
• 5 gol Gonzales bawa Arema FC melaju ke final