1. MALANG
  2. AREMANIA

Arema anggap kekalahan dari PBFC dipengaruhi faktor wasit

Milomir Seslija menilai mind games yang dilontarkan Pusamania Borneo FC mempengaruhi keputusan wasit dalam pertandingan.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Senin, 22 Agustus 2016 12:01

Merdeka.com, Malang - Milomir Seslija menunjuk bahwa pengaruh wasit merupakan salah satu penyebab kegagalan anak asuhnya menang atas Pusamania Borneo FC (PBFC). Dilansir dari Bola.net, kepemimpinan wasit yang buruk ini merupakan bukti suksesnya mind games yang dilontarkan PBFC sebelumnya.

"Sebelumnya, PBFC banyak mengeluh tentang wasit," ujar Milo.

"Jadi, pada pertandingan ini, wasit bantu mereka. Asisten wasit bertingkah aneh di babak kedua," sambungnya.

Pada laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, sabtu (20/8), Arema Cronus harus mengakui keunggulan PBFC dengan skor akhir 1-2. Gol PBFC dilesakkan oleh Jad Noureddin dan Jefri Kurniawan. Gol balasan dari Arema Cronus dicetak oleh Cristian Gonzales.

Padaa sesi konferensi pers sebelum laga berjalan, Pelatih PBFC, Dragan Djukanovic sendiri sempat melontarkan mind games pada wasit.  Dia mengatakan bahwa selama ini mereka selalu dirugikan oleh wasit terutama pada laga tandang. Karena itu dia berharap wasit yang memimpin pertandingan tersebut bisa fair.

Milo juga menyebut timnya seharusnya dapat menyamakan kedudukan pada babak kedua. Namun sayangnya Milo menilai wasit membuat keputusan salah dengan menyatakan Gonzales telah berada dalam posisi offside.

"Padahal, bola sudah mengenai pemain PBFC. Jadi, dalam aturan sepakbola, seharusnya Gonzales tidak offside dan golnya sah," tuturnya.

Pendapat serupa diungkapkan oleh gelandang Arema Cronus, Raphael Maitimo. Menurutnya, keputusan wasit Faulur Rosy sangatlah lucu.

"Bagi saya, keputusannya lucu. Lucu sekali. Namun, saya tak mau jadikan ini sebagai permakluman. Kita memang sempat hilang fokus di babak pertama,"  tuturnya.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Kabar Arema
  2. ISC A 2016
  3. Milomir Seslija
  4. Arema Cronus
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA