Kota Malang memiliki potensi besar di sektor pariwisata, sehingga pengembangan Stasiun Baru diperlukan guna peningkatan pelayanan. Apalagi trend pengguna jasa angkutan kereta api setiap tahun mengalami peningkatan.
Executive Vice President PT KAI Daop 8 Surabaya, Suryawan Putra Hia mengatakan keberadaan Stasiun Kota Malang salah satu penunjang dalam pengembangan sektor pariwisata, khususnya di Kota Malang.
"Stasiun Kota Malang merupakan stasiun heritage, dengan pertumbuhan penumpang cukup tinggi," tambah Suryawan dalam peletakan batu pertama pembangunan Stasiun Malang Tahap I, Selasa (24/9).
Rencana bangunan stasiun tahap I seluas kurang lebih 2.086 meter persegi berada di Jalan Panglima Sudirman. Bangunan baru dan Stasiun Malang Kota yang lama akan dihubungkan dengan menggunakan skybridge.
Konsep desain yang diusung terinspirasi dari bentuk Gunung Putri Tidur yang terletak di antara Kabupaten Malang dan Kota Batu. Bangunan tersebut juga akan mengedepankan konsep ramah lingkungan untuk sirkulasi udara. Pesona gunung yang elok diterapkan dalam bentuk desain bangunan Stasiun Malang.
Sementara Walikota Malang, H. Sutiaji usai peletakan batu pertama mengharapkan, Stasiun Malang dapat mendorong perkembangan sektor pariwisata. Karena Stasiun Malang selama ini menjadi salah satu pintu masuk wisatawan yang akan berkunjung ke Kota Malang dan sekitarnya.
"Stasiun Malang merupakan bangunan heritage yang harus kita lestarikan. Ini akan semakin mendukung Kota Malang menjadi heritage destination, karena nantinya wajah dari stasiun yang lama akan nampak," kata Sutiaji.
Kota Malang sendiri akan mewujudkan wisata heritage yang tengah gencar digaungkan. Kawasan Kayutangan menjadi salah satu lokasi wisata heritage dengan konsep terpadu hingga tugu balaikota dan stasiun.
"Nanti akan tersambung dari Kayutangan, tugu, stasiun. Kami juga akan melakukan penataan trotoarnya," ujarnya.