1. MALANG
  2. PROFIL

Dari dapur STMJ hingga gemerlapnya bisnis pertunjukkan

Wahyudo mengaku bahwa dalam berbisnis ibadah itu penting karena akan membantu datangnya rejeki.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Rabu, 27 April 2016 12:03

Merdeka.com, Malang - Berbisnis sudah ada di dalam darah Wahyudo sejak usia muda. Pria kelahiran 19 Agustus 1965 ini telah mulai membuka bisnis agen perjalanan pada tahun 1990. Agen perjalanan tersebut merupakan usaha pertama yang dibuka oleh wahyudo, sebelumnya dia telah malang melintang terlibat dengan promotor Log Zhelebour dalam mengadakan berbagai konser musik di Indonesia.

Usaha tersebut dibukanya di rumah orang tuanya yang terletak di jalan Trunojoyo nomor 29. Walau usaha travel ini mampu berjalan cukup baik, namun pada tahun 1993, dia mulai membuka usaha lain di lokasi yang sama. Usaha tersebut adalah STMJ 29 yang hingga kini masih bertahan dan menjadi salah satu warung STMJ paling ramai di kota Malang.

"Pada saat itu STMJ di Malang cuma ada di pak Sentot dan Kawi. Saya kepikiran mau buka yang sama cuma lokasinya berbeda karena dua warung tersebut selalu ramai dan tidak pernah sepi. Akhirnya hal itu terbukti dan warung ini merupakan salah satu warung STMJ pertama yang ada di Malang," Ujar Wahyudo.

Saat ini tidak sulit untuk menemukan warung STMJ di kota Malang, minuman tersebut menjadi salah satu ciri khas dari kota ini. Selalu ramainya warung STMJ yang telah berusia 23 tahun itu tidak terjadi dengan mudah, untuk menjaga kualitas dari minumannya tersebut, Wahyudo selalu memastikan bahwa bahan yang digunakan benar-benar berkualitas serta takarannya tepat.

"Yang paling penting itu kan menjaga kualitas, kalau kualitasnya bagus nanti pelanggan akan datang sendiri," tuturnya.

Kepedulian dan perhatian ekstra terhadap kualitas ini lah yang selalu dipegang oleh Wahyudo dan juga diterapkan dalam Event Organizer yang dimilikinya. Selain sebagai pengusaha STMj, pria gondrong ini menjalankan sebuah usaha lain yaitu event organizer bernama Sunrise Production.

Sunrise juga merupakan salah satu event organizer yang cukup senior dan berpengalaman di kota Malang. Mereka memiliki klien-klien besar dan juga terlibat dalam acara luar biasa seperti Soundrenaline. Munculnya Sunrise ini karena kerinduan dari Wahyudo untuk kembali terlibat dalam dunia hiburan.

Keinginan ini juga yang membuat Wahyudo sempat membuat Warung Apresiasi di wilayah Sawojajar pada tahun 2005. Di warung tersebut, hampir setiap malam ada band lokal yang bermain untuk menampilkan keahlian mereka. Walau begitu usia dari tempat ini tidak telalu lama yaitu hanya sekitar tiga tahun. Namun, tetap saja warung ini merupakan tempat yang legendaris bagi dunia musik kota Malang.

Saat ini di usianya yang sudah 50 tahun, Wahyudo berusaha menjalankan dan menjaga kualitas dari kedua bisnisnya yaitu STMJ 29 dan Sunrise Production. Kedua hal itu dilakukannya dengan senang dan dianalogikan seperti ibadah dan rejeki.

"Dalam hidup dan usaha itu, yang penting ibadah dulu baru kemudian rejeki akan datang mengikuti. Sama seperti di bisnis, yang penting kualitas dulu baru nanti keuntungan akan datang mengikuti," ujarnya.

Walau begitu, Wahyudo masih menyimpan sebuah keinginan yaitu Ingin membuat event yang menjadi ikon bagi kota Malang dengan menampilkan band-band terbaik di Malang. Tontonan musik spektakuler ini diharapkannya  dapat membantu kota Malang menarik lebih banyak wisatawan.

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Kuliner
  2. Bisnis
  3. Inspiratif
  4. Pertunjukkan
  5. Tokoh
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA