1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Tangkal ideologi terlarang, MPR bentengi Pramuka lewat Kemah 4 Pilar

MPR menggelar Kemah 4 Pilar dengan perwakilan Pramuka se-Malang Raya untuk menangkal ancaman dari virus ideologi terlarang.

©2016 Merdeka.com Editor : Rizky Wahyu Permana | Jum'at, 20 Mei 2016 09:19

Merdeka.com, Malang - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar Kemah 4 Pilar dengan peserta perwakilan anggota Pramuka se-Malang Raya. Acara yang digelar di halaman belakang Hotel Purnama Batu itu dalam rangka membentengi anak-anak muda Indonesia dari ancaman komunisme, dan ideologi terlarang lainnya.

"Bagaimana menjaga anak-anak muda tidak terpengaruh dengan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Komunisme itu pasti ideologi yang bertentangan dengan Pancasila," kata Zainut Tauhid Sa'adi, Pimpinan Badan Sosialisasi MPR saat ditemui di Hotel Purnama Batu, Kamis (28/5).

Karena dalam ajaran ideologi komunisme, lanjut Tauhid, tidak mengenal adanya Tuhan atau atheis. Sementara sila pertama Pancasila tegas, menyatakan Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Jadi ini acara ini penting bagaimana nasionalis, patriotisme dan nilai-nalai kebangsaan juga ditanamkan," tegasnya.

Kemah 4 Pilar
© 2016 merdeka.com/Darmadi Sasongko

Idiologi terlarang sendiri bukan hanya komunisme, tetapi juga liberalisme, sekularisme dan isme-isme yang lain, yang mengancam ideologi bangsa. Harus menjadi pertahanan diri, kader-kader muda itu membentengi diri.

Isme-isme lain, yang menjadi ancaman, kata Tauhid, banyak sekali. Bahkan belakangan muncul radikalisme agama, seperti faham-faham yang mengatakan 'kalau bukan dari kelompokku dianggap salah'.

Itu jelas pendangkalan nilai agama dan penafsiran yang kurang tepat. Diajarkan agar tidak memahami agama secara sepotong-sepotong.

"Kita meminta kepada negara untuk berlaku tegas, sesuai aturan hukumnya. Boleh screening buku tapi setelah mendapat penguatan hukum dulu. Kita harus menegakkan hukum dengan berlandaskan hukum," katanya.

MPR menggelar Jambore atau Kemah 4 Pilar selama 4 hari untuk para anggota Pramuka. Peserta adalah anggota pramuka penegak dan pandega se-Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu).

Sosialisasi bertujuan memberikan pemahaman pada nilai-nilai bangsa, nilai-nilai dasar dan nilai-nilai luhur yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sosialisasi meliputi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, Undang-undang dasar 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.

Nilai-nilai itu sangat penting ditanamkan terhadap jiwa dan pribadi para pramuka. Karena Pramuka sebagai kader-kader yang memiliki jiwa terus mencari, terus berkembang dan dinamis. Sehingga mereka perlu bekal dan pemahaman terhadap dasar-dasar negara yang kuat.

"Karena, ideologi negara (Pancasila) merupakan jati diri bangsa. Pramuka sangat efektif menjaga ideologi bangsa, karena di dalamnya tertanam Trisatya dan Dasa Darma. Jelas dalam hymne Pramuka bahwa Trisatya dan Dasadarma demi kajayaan Indonesia," katanya.

MPR juga mengajak kelompok-kelompok lain, seperti ormas Pemuda, guru, dosen, kelompok agama dengan berbagai pola sosialisasi. Ada pola TOT dan pola program out bond yang menyisipkan nilai-nilai lihar bangsa.

Selain Tauhid,  turut hadir dalam acara tersebut Hardi Soesilo dan Sirmaji (anggota Badan Sosialisasi MPR), Marbawi (Wakil Ketua Kwarnas Pramuka bidang pengembangan, perencanaan dan kerjasama, Purmadi (Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur).

PILIHAN EDITOR

Reporter: Darmadi Sasongko

(RWP)
  1. Pendidikan
  2. Peristiwa
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA