Bus terminal Arjosari mendadak raib saat tes kelayakan mudik lebaran.
Merdeka.com, Malang - Kementrian Perhubungan (Kemenhub)yang tergabung dalam Tim Pemeriksa Angkutan Lebaran, lakukan pemeriksaan bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi. Pemeriksaan ini diketuai oleh Astri Widyani ini, meliputi seluruh item, mulai dari pengereman, lampu, ban dan sarana perlengkapan lainnya.
Jumat (17/6) lalu merupakan hari ketiga sekaligus hari terakhir, petugas menggelar pemeriksaan kelayakan jalan. Satu per satu bus yang masuk menjalani pemeriksaan dan pengetesan.
Anehnya, saat tes kelayakan mudik lebaran digelar, bus di terminal Arjosari Kota Malang mendadak raib. Petugas dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya mendapatkan beberapa bus saja.
"Hingga hari kedua, kami hanya mendapatkan 33 bus yang masuk ke terminal. Padahal data dari kepala terminalnya 157 bus," kata Astri Widyani, seperti yang dilansir melalui merdeka.com.
"Hasil pemeriksaan sementara 60 persen terjadi pelanggaran, meliputi penyimpangan trayek, kelayakan jalan. Rem tidak berfungsi secara baik, ban gundul, kaca pecah sehingga tidak sesuai dengan ketentuan. Sehingga kami tidak memberi izin sampai dilakukan perbaikan," lanjut Astri.
Tak hanya bus, tim juga lakukan pemeriksaan pada sopir dan kru bus. Satu per satu sopir dan kru dimintai urine untuk dites, dan hasil keseluruhan masih negatif. Hingga pukul 15.00 WIB, Tim yang dibantu oleh Dinas Perhubungan Kota Malang hanya memeriksa tujuh bus. Mereka enggan masuk ke terminal dan memilih berada di pos-pos tertentu. Petugas pun akhirnya memilih untuk mendatangi bus yang terparkir di pos tertentu.
"Tidak seluruhnya masuk ke terminal. Akhirnya dilakukan razia juga di ruas-ruas jalan," papar Astri.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Dishub Kota Malang, Gamaliel Raymond mengungkapkan bahwa beberapa personelnya melakukan penyisiran. Pihaknya akan melakukan tindakan tegas jika memang ada yang melakukan penolakan pemeriksaan.
"Kita tilang di lokasi. Kita sisir di tempat-tempat biasanya mangkal. Di area sini biasanya 10-40 bus, hari ini cuma ada 4 saja," tegas Raymond. Dirinya menduga adanya unsur kesengajaan dari pihak perusahaan untuk tidak mengeluarkan busnya. Dugaan ini muncul karena kondisi terminal yang tak seperti biasanya. Kemenhub akan memberikan sanksi yang tegas bagi bus yang menolak untuk diperiksa.
"Nanti akan dikirim Surat Peringatan 2 ke perusahaannya. AKAP, Kemenhub yang kasih peringatan. Sementara yang AKDP dari Dinas Perhubungan Propinsi. Bisa pencabutan trayek juga," tegas Astri.