Stasiun Kota Baru mulai menerapkan sistem Check in Mandiri untuk mencegah percaloan dan mempercepat pelayanan.
Merdeka.com, Malang - Stasiun Kota Baru Malang mulai menerapkan sistem baru berupa Check In Mandiri (CIM) untuk mempercepat waktu pelayanan dan mencegah percaloan. Dilansir dari Merdeka.com, para penumpang kereta api mulai dapat melakukan boarding pass dengan proses mencetak tiket secara mandiri di mesin yang tersedia.
Dengan cara baru ini, calon penumpang cukup memasukkan kode booking pemesanan tiket di layar komputer atau melalui barcode ke mesin pemindai. Selanjutnya tiket boarding pass dengan warna putih dan oranye ini akan tercetak
Mardiono, Wakil Kepala Stasiun Kota Baru mengungkapkan, terdapat lima unit mesin CIM yang disediakan untuk melayani para penumpang. Dua mesin diletakkan di ruang VIP, sementara tiga mesin disediakan di ruang ekonomi.
"Khusus Malang, tadi pagi mulai diberlakukan. Sebelumnya Stasiun Pasar Turi, Gubeng dan Mojokerto," kata Mardiono di Stasiun Kota Baru Malang, Kamis (28/7).
CIM ini hanya akan berlaku pada penumpang kereta api jarak jauh yakni KA Gajayana, KA Malabar, KA Majapahit, KA Jayabaya, KA Tawangalun, KA Malioboro dan KA Bima. Sedangkan untuk kereta jarak dekat seperti KA Dhoho dan KA Penataran, sistem ini tidak digunakan.
Sistem CIM ini diharap dapat menekan angka percaloan dan pemalsuan tiket. Cara ini membuat penumpang mengantongi kode booking yang sudah dipesan sebelumnya. Pencetakan tiket secara mandiri ini dapat dilakukan 12 jam sebelum keberangkatan kereta. Sebelumnya, penumpang dapat mencetak tiket 90 hari sebelum keberangkatan.
"Sistem ini akan menekan pemalsuan dan pencaloan tiket. Cetak tiket lebih cepat, butuh waktu rata-rata sekitar 2 detik. Rentang 12 jam sebelum keberangkatan diperhitungkan mampu mengatur penumpukan penumpang, tidak akan crowded," jelasnya.
Sistem ini dianggap lebih nyaman, begitu lah penuturan Purwadi, salah seorang penumpang yang akan menuju Jakarta. Bentuk tiket yang baru lebih jelas, menunjukkan kereta, gerbong dan nomor kursi.
"Lebih jelas, kalau yang sebelumnya hanya garis miring, tidak diberikan keterangan," katanya.
Pada hari pertama penerapan sistem ini, para penumpang masih disediakan pemandu pengoperasian mesin CIM. Petugas stand by di sekitar mesin CIM untuk membantu penumpang mencetak tiket mereka.