1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Abah Anton harap KPRI Gajayana jadi koperasi percontohan

Abah Anton sebut pentingnya peningkatan profesionalisme di dalam tubuh manajemen agar bisa mencapai target yang sudah direncanakan dengan baik.

©2017 Merdeka.com Reporter : Siti Rutmawati | Kamis, 16 Februari 2017 18:18

Merdeka.com, Malang - Wali Kota Malang, H. Mochammad Anton, berharap pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Gajayana, dapat meningkatkan profesionalisme dalam mengatur dan menata manajemen. Sehingga, hal tersebut dapat berimbas positif pada pada anggotanya.

"Peningkatan profesionalisme di dalam tubuh manajemen sangat penting karena hal itu akan membawa manfaat yang besar bagi anggotanya," kata Abah Anton, saat memberi arahan dalam Rapat Anggota Tahunan KPRI Gajayana, di Hotel Trio Indah 2, Kamis (16/2).

Rapat Anggota Tahunan KPRI Gajayana
© 2017 merdeka.com/Istimewa

Tahun 2017 ini, Abah Anton juga mendorong pengurus koperasi agar bisa mencapai target yang sudah direncanakan dengan baik. Sehingga, koperasi yang memiliki anggota dari Aparatur Sipil Negara (ASN) ini bisa menjadi percontohan yang baik untuk koperasi lain di kota Malang.

"Saya lihat jumlah anggota KPRI Gajayana sebanyak  761 orang dan seluruhnya adalah ASN. Karena itu marilah kita menjadi contoh koperasi yang baik dan maju sehingga bisa sejahterakan anggotanya," imbuhnya.

Karena itu, sambung Abah Anton, dibutuhkan komitmen yang kuat baik di tubuh pengurus dan para anggota koperasi, sehingga apa yang menjadi tujuan bersama, yakni mengukir kesejahteraan bisa tercapai.

Ketua KPRI Gajayana, Sugeng Hadi Utomo, menegaskan, jika partisipasi aktif seluruh anggota merupakan salah satu tonggak maju atau tidaknya koperasi. "Karena partisipasi aktif anggota ini sangat penting dan kami juga akan terus melakukan terobosan dan inovasi," ujar Sugeng.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang, Tri Widyani,  akan mengusulkan KPRI Gajayana sebagai salah satu dari lima koperasi berprestasi di kota Malang. Tujuannya, tak lain bisa menjadi percontohan bagi koperasi lainnya. Sebab, selama tahun 2016 lalu ada sebanyak 99 koperasi yang terpaksa harus dibubarkan, sehingga jumlahnya menyusut dari 817 koperasi menjadi 718 koperasi saat ini.

"Pembubaran koperasi itu sebenarnya sangat disayangkan, karena itu nanti perlu ada satu koperasi berprestasi yang dijadikan contoh," kata Tri Widyani.

Sebagai salah satu tonggak perekonomian, Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang, sudah menyiapkan berbagai skema untuk mengembangkan dunia perkoperasian Kota Malang, salah satunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

Sistem marketing online dengan menggerakkan E-Commers merupakan salah satu terobosan yang kini sedang didalami. Peningkatan kapasitas para pengurus koperasi dengan memberi bekal kemampuan teknologi informasi sudah seharusnya dilakukan melalui forum pertemuan dan sosialisasi.

"Selain itu juga ada beberapa pihak yang akan membantu mengembangkan koperasi di Kota Malang, termasuk pula dukungan dari Dinas Koperasi tingkat provinsi dan juga kementerian," tandasnya.

PILIHAN EDITOR

(SR)
  1. Abah Anton
  2. Info Kota
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA