1. MALANG
  2. KABAR MALANG

Tontonan dan tuntunan di malam bulan purnama

Pada hari Jumat (22/4) candi Badut berubah menjadi panggung tontonan dan tuntunan di malam bulan purnama.

©2016 Merdeka.com Reporter : Rizky Wahyu Permana | Sabtu, 23 April 2016 08:53

Merdeka.com, Malang - Pada jumat (22/4), candi Badut berubah menjadi rumah bagi seni dan kebudayaan yang ada di Malang. Candi yang terletak di kecamatan Dau, Kabupaten Malang tersebut merupakan salah satu situs peninggalan tertua di Jawa Timur yang dibangun pada masa kerajaan Kanjuruhan.

Acara yang diberi nama sebagai mBulan nDadari ri Badut (BDB) merupakan salah satu kegiatan yang digagas MALANGKUltur dalam rangka mempertemukan komunitas-komunitas berbasis seni, tradisi, dan ritual budaya dalam sebuah ruang apresiasi bersama untuk melakukan refleksi. Dari acara tersebut diharapkan ada dialog transformatif yang memberdayakan semua pihak berdasarkan nilai kesetaraan dan penghormatan.

Kegiatan pada jumat 22 April tersebut merupakan pelaksanaan kedua dari mBulan nDadari Badut. Kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan Purnama di candi Badut. Tatok, salah satu inisiator dari MALANGKultur menyebutkan alasan yang cukup menarik mengenai pemilihan candi Badut sebagai tempat pelaksanaan serta waktunya pada malam bulan purnama.

Menurutnya, penetapan bulan purnama sebagai waktu penyelenggaraan adalah menggiatkan kembali keramahan tradisi budaya kita dengan lingkungan alam dan suasana penemuan semangat kebersamaan dan perdamaian. Saat bulan purnama tersebut, secara tradisional masyarakat kita memanfaatkannya sebagai momen edukasi pada generasi muda.

Hal yang cukup senada juga diungkapkan Prof. Djoko Saryono pada Orasi Kebudayaan yang dilakukannya. Dikatakannya bahwa pelaksanaan acara tersebut merupakan saat yang tepat untuk merayakan kembali kehadiran rembulan setelah sempat dilupakan ketika listrik mulai masuk. Dikatakan juga bahwa budaya Nusantara selalu mengenal rembulan sebagai tanda kebahagiaan dan kesenangan sehingga perlunya kita untuk menyatu kembali dengan rembulan dan alam.

Sedangkan pemilihan candi Badut karena latar belakang historis dan kultural yang memberi karakter budaya bagi masyarakat Malang raya. Tatok menegaskan bahwa pemilihan candi Badut tersebut juga disertai harapan agar tempat tersebut dapat digunakan lagi sebagai altar bagi beragam ekspresi seni, ritual agama dan budaya. Kelak event ini akan dapat menjadi ruang apresiasi untuk mengedukasi pemerhati dan pecinta seni di wilayah Malang raya.

Pada pelaksanaan kedua mBulan nDadari ri Badut ini, terdapat beragam seni yang ditampilkan mulai yang tradisional seperti bantengan hingga yang lebih kontemporer seperti perpaduan monolog dan tari. Tidak ketinggalan juga kidungan khas jawa timuran, pembacaan puisi serta orasi budaya.

 

PILIHAN EDITOR

(RWP)
  1. Event
  2. Pertunjukkan
  3. Wisata Budaya
SHARE BERITA INI:
KOMENTAR ANDA