Tingkatkan swasembada daging dan kesejahteraan petani ternak, pemerintah canangkan program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab).
Merdeka.com, Malang - Berupaya mewujudkan swasembada daging, pemerintah tingkatkan hasil Inseminasi Buatan (IB) dan pencanangan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab). Tak hanya swasembada daging, program tersebut sekaligus akan meningkatkan kesejahteraan petani ternak di Indonesia. Program tersebut dipaparkan dalam kunjungan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Pertanian Indonesia, drH. I Ketut Diarmita MP ke kabupaten Malang, Jumat (2/12) malam. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Bupati Malang, Rendra Kresna.
Kunjungan Diarmita yang didampingi Rendra, menggelar pertemuan antara pemerintah pusat dan daerah dengan pelaku usaha peternakan sapi perah dan susu di Kabupaten Malang. Pasalnya, petani tidak bisa merasakan keuntungan maksimal dan usahanya berkembang kalau hewan peliharaan cuma 2-3 ekor.
"Bagaimana caranya untuk mewujudkan itu, mari bersama-sama cari solusi dari permasalahan yang sering dijumpai pada petani Indonesia. Caranya bisa membentuk koperasi sehingga keuntungan bisa kembali dan mensejahterakan anggotanya, bukan pengurusnya. Pemerintah menyiapkan regulasi agar ada batas-batas pro rakyat," terang Diarmita.
Diarmita mengaku sempat berkunjung ke peternak sapi perah dan daging di Kecamatan Jabung. Diarmita berbincang-bincang langsung dengan para petani. Melalui perbincangan tersebut, petani bisa jual hasil perahan susu Rp 5.250 per liter. Angka itu cukup baik karena laporan yang diterimanya sebesar Rp 4.000 per liter.
"Kalau pendapatan petani tinggi dari jumlah produksi daging dan susu yang meningkat maka berhasilah program mensejahterakan petani. Sudah cukup untuk kebutuhan hariannya maka bisa menabung. Mereka akan semakin berkembang misal inseminasi spermanya gratis, kasih bibit yang terbaik untuk petani, dia yang kasih makan," terangnya.
Sementara itu, Rendra menyebut Pemerintah Kabupaten Malang mendukung upaya swasembada daging. Rendra melaporkan, Kabupaten Malang surplus daging sapi karena produksi sapi mencapai 6 ribu ekor per tahun. Kabupaten Malang juga memiliki BPIB Singosari yang sukses mengembangkan bibit sapi lewat inseminasi dengan baik.
"Selain peternakan sapi perah dan daging, Kabupaten Malang juga dikenal sebagai kabupaten kelinci, karena budidaya kelinci berkembang baik. Kami juga berharap Pak Dirjen sering datang ke Kabupaten Malang dan memberikan perhatian lebih untuk meningkatkan produksi peternakan kami," harap Rendra.