Kembangkan potensi ternak kelinci, kota Batu berupaya jadikannya unggulan.
Merdeka.com, Malang - Sukses dengan pameran anggrek “Shinning Orchid Week”, Dinas Pertanian dan Kehutanan kota Batu pun sukses menghibur dengan menggelar Kontes Kelinci, Senin (14/11). Layaknya Shining Orchid Week, Kontes Kelinci pun menjadi bagian dari kemeriahan Hari Jadi ke-15 kota Batu.
Tiga kategori kontes yang diperlombakan antara lain kelinci hias, kelinci pedaging dan kelinci balap. Dari ketiga kategori tersebut, tampak kelinci balap menjadi kategori yang paling diminati. Peserta yang hadir tidak hanya berasal dari Malang Raya, namun juga dari Kediri, Blitar, Tulungagung dan Pati, Jawa Tengah.
Walikota Batu, Eddy Rumpoko mengungkapkan, pemerintah selalu berkomitmen akan terus mengembangkan potensi pertanian di kota Batu. Tahun ini, kata Eddy, teknologi Smart City akan mulai dikembangkan di kota Batu. Sehingga, pemasaran dan transaksi penjualan hasil pertanian akan menjangkau pasar yang lebih luas.
Hal serupa berlaku untuk peternak, khususnya ternak kelinci. Eddy mengajak para peternak kelinci untuk bersama-sama memajukan ternak kelinci. Ternak kelinci, kata Eddy, memiliki peran dalam pertanian organik di kota Batu.
"Saya tegaskan ternak kelinci di Kota Batu menjadi nomer satu," tutur Eddy.
Eddy menerima beras organik yang ditanam menggunakan pupuk alami dari kotoran kelinci. Beras tersebut, jika dimasak bisa bertahan lama, tepatnya tidak akan basi selama dua hari.
Pada kesempatan yang sama, Eddy pun dikejutkan dengan teknologi tepat guna ternak kelinci yang dijelaskan petani. Ternyata, ternak kelinci bisa juga menjadi energi alternatif gas metan untuk memasak. Selain itu, bisa sekaligus sebagai media tanam multiponik,. Saat tersebut dijelaskan pada tanaman kangkung. Kelebihannya terletak pada masa panen, yakni dipanen pada usia 7 hari.
Selain kontes, diadakan pula Rabbit Talkshow, Dokter Hewan Service serta Bazar aneka olahan hasil ternak kelinci.Dongkrak Sentra Kelinci, kota Batu gelar Kontes Kelinci 2016
Sukses dengan pameran anggrek “Shinning Orchid Week”, Dinas Pertanian dan Kehutanan kota Batu pun sukses menghibur dengan menggelar Kontes Kelinci, Senin (14/11). Layaknya Shining Orchid Week, Kontes Kelinci pun menjadi bagian dari kemeriahan Hari Jadi ke-15 kota Batu.
Tiga kategori kontes yang diperlombakan antara lain kelinci hias, kelinci pedaging dan kelinci balap. Dari ketiga kategori tersebut, tampak kelinci balap menjadi kategori yang paling diminati. Peserta yang hadir tidak hanya berasal dari Malang Raya, namun juga dari Kediri, Blitar, Tulungagung dan Pati, Jawa Tengah.
Walikota Batu, Eddy Rumpoko mengungkapkan, pemerintah selalu berkomitmen akan terus mengembangkan potensi pertanian di kota Batu. Tahun ini, kata Eddy, teknologi Smart City akan mulai dikembangkan di kota Batu. Sehingga, pemasaran dan transaksi penjualan hasil pertanian akan menjangkau pasar yang lebih luas.
Hal serupa berlaku untuk peternak, khususnya ternak kelinci. Eddy mengajak para peternak kelinci untuk bersama-sama memajukan ternak kelinci. Ternak kelinci, kata Eddy, memiliki peran dalam pertanian organik di kota Batu.
"Saya tegaskan ternak kelinci di Kota Batu menjadi nomer satu," tutur Eddy.
Eddy menerima beras organik yang ditanam menggunakan pupuk alami dari kotoran kelinci. Beras tersebut, jika dimasak bisa bertahan lama, tepatnya tidak akan basi selama dua hari.
Pada kesempatan yang sama, Eddy pun dikejutkan dengan teknologi tepat guna ternak kelinci yang dijelaskan petani. Ternyata, ternak kelinci bisa juga menjadi energi alternatif gas metan untuk memasak. Selain itu, bisa sekaligus sebagai media tanam multiponik,. Saat tersebut dijelaskan pada tanaman kangkung. Kelebihannya terletak pada masa panen, yakni dipanen pada usia 7 hari.
Selain kontes, diadakan pula Rabbit Talkshow, Dokter Hewan Service serta Bazar aneka olahan hasil ternak kelinci.