Isu semakin berkembang, Dinas Kesehatan sebut Kota Malang aman dari penyakit Antraks.
Merdeka.com, Malang - Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan Kota Malang turut waspada terkait isu penyakit Antraks yang berkembang secara nasional. Isu terkait kasus penyakit Antraks tersebut, bermula di Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY), khususnya di desa Purwosari, kecamatan Girimulyo, kabupaten Kulon Progo.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Asih Tri Rachmi menyatakan telah melakukan konfirmasi langsung ke Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, DIY terkait penyebaran penyakit Antraks di daerah tersebut, pada Sabtu (21/1) lalu.
"Sampai saat ini, Antraks telah berhasil diisolasi hanya di Kulon Progo, penjualan daging pun hanya boleh di Kulon Progo sehingga tidak boleh keluar ke wilayah lainnya," beber Asih.
Sementara itu, Asih juga menyatakan bahwa Kota Malang aman dari penyakit Antraks. Sehingga diharapkan masyarakat Kota Malang tidak perlu cemas dan khawatir terkait isu penyakit tersebut.
"Saya hanya menghimbau kepada masyarakat Kota Malang agar membeli daging yang masih segar dan kalau bisa dimasak sendiri sampai matang," tambahnya.
Perlu diketahui, penularan penyakit Antraks didahului dengan keberadaan ternak yang terinfeksi bakteri Bacillus Anthracis. Sedangkan, penularan Antraks dari ternak ke manusia dapat melalui tiga cara, yakni melalui kulit, oral (pencernaan), dan pernapasan.
Penularan melalui kulit bisa terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan spora bakteri Antraks yang melekat pada kulit, daging, tulang, atau darah hewan ternak yang sakit. Sementara itu, penularan melalui pencernaan, bisa terjadi ketika seseorang mengkonsumsi daging hewan yang positif terjangkit Antraks.